Ahad 05 Aug 2018 16:34 WIB

Bappenas Ajak Investor Rusia Perluas Investasi

Mayoritas pebisnis Rusia fokus berinvestasi di hotel, restoran, dan perdagangan.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Reiny Dwinanda
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mengajak pebisnis Rusia memperluas investasinya di Indonesia. Investor Rusia ditawarkan masuk ke proyek infrastruktur dan pariwisata.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini 90 persen investasi pebisnis Rusia di Indonesia berada pada sektor tersier seperti hotel, restoran, dan perdagangan. "Sebagian besar investasi dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara," kata Bambang, Ahad (5/8).

Padahal, potensi investasi di Indonesia masih sangat luas. Di sektor pariwisata, misalnya, pemerintah sedang gencar mendatangkan investor untuk membangun 10 destinasi wisata baru atau yang disebut 10 Bali Baru.

Bambang telah mempromosikan program tersebut kepada investor Rusia saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow di World Trade Center (WTC), Moskow, Rusia, Kamis (2/8).  Forum tersebut juga dihadiri Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Forum tersebut dimanfaatkan sebagai jembatan informasi mengenai peluang investasi di Indonesia yang saat ini sangat bervariasi. "Mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan hingga pengembangan 10 Bali Baru," kata dia.

Bambang juga mendorong investor Rusia meningkatkan kerja sama dengan Indonesia supaya aktivitas perdagangan kedua negara semakin gencar.  "Indonesia dan Rusia diharapkan dapat meningkatkan jumlah ekspor dan impor di antara kedua negara untuk menghadapi tantangan perekonomian dunia saat ini akibat kenaikan suku bunga The Fed,” ujar Bambang. 

Rusia bukanlah satu-satunya negara yang dibidik pemerintah sebagai investor. Bappenas sebelumnya juga telah mengundang investor Turki untuk menanamkan modalnya dalam  acara Forum Promosi Investasi Indonesia - Istanbul, di Istanbul, Turki, Selasa (31/7).

Pemerintah membidik Turki karena negara tersebut berhasil mengelola Investasi melalui skema PPP (Public-Private Partnership), diantaranya pembangunan bandara terbesar di dunia “Istanbul New Airport” yang memiliki enam runway dan daya tampung 500 pesawat.

Selain itu, Turki diharapkan menjadi mitra strategis Indonesia yang memiliki misi menjadi pusat ekonomi islam dunia, termasuk didalamnya peran ekonomi Islam dalam pembangunan infrastruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement