Jumat 03 Aug 2018 18:11 WIB

Investasi LNG Bisa Tingkatkan Efisiensi

Proyek sektor hulu migas sekarang lebih didominasi oleh gas.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kapal FSRU Jawa Barat (kanan) bersiap menerima pengiriman LNG dari kapal LNG Aquarius di Teluk Jakarta, Kamis (4/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Kapal FSRU Jawa Barat (kanan) bersiap menerima pengiriman LNG dari kapal LNG Aquarius di Teluk Jakarta, Kamis (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengungkapkan sektor hulu gas di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan, transportasi gas yang paling cocok adalah dengan menggunakan liquefied natural gas (LNG). Pemanfaatan gas akan maksimal jika dapat dipergunakan untuk berbagai sektor strategis seperti kelistrikan, industri, transportasi dan lain sebagainya yang berada di wilayah tersebut.

"Kalau electricity sebagai anchor customer, kemudian customer-customer lain juga dibangun di dekat anchor customer tersebut, tentu nanti akan menjadi jauh lebih efisien. Jadi, selain untuk electricity, juga di dekatnya dipergunakan untuk industri, land transportation, maupun sea transportation," ujar Amien, Jumat (3/8).

Amin menambahkan, proyek-proyek sektor hulu migas sekarang lebih didominasi oleh gas, dibanding dengan minyak. Hal tersebut berbanding terbalik dengan produk turunan dari usaha hulu gas dalam negeri, yang justru masih banyak berasal dari luar Indonesia.

Baca juga, Masa Depan Blok Rokan di Tangan Pertamina

"Kemudian dari bisnis secara keseluruhan, ternyata end product dari gas untuk indonesia terutama petrochemical mayoritas masih impor," imbuh Amien.

Menurutnya, membangun petrochemical berbasis gas, khususnya untuk produk etanol, olefins, atau polimer, akan sangat efisien jika lokasinya berdekatan dengan hulu migas yang memiliki produksi besar.

"Tentu paling efisien kalau lokasinya di dekat hulu migas, jadi di mana ada resources gas yang jumlahnya besar, maka disitu ada business opportunity yang besar untuk petrochemical," lanjutnya.

Kepala SKK menekankan jika semua stakeholder gas bisa mengintegrasikan bisnis dari hulu, midstream dan downstream, maka akan muncul banyak peluang bisnis yang efisien dan memberikan keuntungan. "Kalau chain of business efisien maka profit akan bisa jadi lebih besar, dan kita bisa share profit dari hulu sampai hilir dengan lebih baik," pungkas Amien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement