Kamis 02 Aug 2018 16:11 WIB

Askrindo Bukukan Pertumbuhan Premi 15,5 Persen

Pertumbuhan premi terutama didorong dari asuransi umum

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo membukukan pertumbuhan premi total (belum diaudit) sebesar 15,5 persen (yoy) per Juni 2018. Pertumbuhan premi terutama didorong dari asuransi umum.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per Juni 2018, jumlah pendapatan underwriting sampai Juni 2018 sebesar Rp 1,2 triliun tumbuh 15,5 persen (yoy) dibandingkan posisi Juni 2017 yang sebesar Rp 982,3 miliar. Sedangkan jumlah klaim disetujui sebesar Rp 823,7 miliar, tumbuh 47,5 persen (yoy) dibandingkan Juni 2017 yang sebesar Rp 558,4 miliar.

Askrindo membukukan laba komprehensif sebesar Rp 347,7 miliar, tumbuh 2,6 persen (yoy) dibandingkan laba per Juni 2017 yang sebesar Rp 338,8 miliar.

Direktur Operasional Komersil Askrindo, Dwi Agus Sumarsono menyatakan pertumbuhan premi semester pertama tahun ini cukup bagus dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan premi diklaim mencapai 16-17 persen.

Baca juga, Aset Askrindo Syariah Capai Rp 419 Miliar

"Yang mendorong sampai saat ini asuransi umum, juga kami melakukan inovasi rata-rata produk terbaru. Salah satunya trobosan terbaru buat Askrindo kami memilih penjaminan obligasi seperti ini kita mengalami kenaikan cukup signifikan," terang Dwi kepada wartawan seusai acara penandatanganan kerja sama dengan Garuda Indonesia di Gedung Garuda Indonesia, Jakarta, Kamis (2/8).

Dwi menambahkan, pada semester kedua nanti dia optimistis dengan kinerja Askrindo. Terlebih dengan adanya 60 cabang kantor yang menyebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Askrindo memiliki progres cukup baik dengan bank-bank milik negara (Himbara). Bank-bank Himbara menjaminkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada Askrindo. "Kami insyaAllah semester dua optimistis," ujarnya.

Menurut Dwi, saat ini portofolio penjaminan kredit mencapai 70-80 persen sedangkan asuransi umum sekitar 20-30 persen. Porsi asuransi umum sampai dengan Semester I 2018 dinilai mengalami kenaikan signifikan.

Baca juga, Askrindo Jamin Pengelolaan Aset Sekuritisasi Garuda

Kontribusi asuransi umum paling besar antara lain seperti asuransi kebakaran gedung, dan mobil. Karenanya, tahun ini Askrindo membuka kerjasama dengan Garuda Indonesia untuk menjamin obligasi.

Kemudian tahun depan Askrindo berencana mengkaver pesawat Garuda Indonesia. Hal tersebut sebagai bentuk sinergi BUMN. "Lainnya kan selama ini ditanggung sama perusahaan swasta. Nah ini tahun depan kami akan mencoba melakukan sinergi supaya bisa mendapatkan dari asuransi pesawat," imbuh Dwi.

Sementara asuransi kredit dari sisi penjaminan KUR juga dinilai mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu. Asuransi kredit juga diklaim naik signifikan. Namun ada kredit yang kecil agak menurun.

"Tapi dari penurunan begitu kami tutupi dengan baru seperti dengan Garuda Indonesia. Terus terang ini terobosan baru, market baru dan permintaannya pun cukup banyak," ucapnya.

Dwi menambahkan, Askrindo diuntungkan karena memiliki rating AA+. Sehingga perusahaan lain yang ingin menaikkan rating bisa bekerja sama dengan Askrindo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement