Kamis 02 Aug 2018 06:14 WIB

Dolar AS Menguat Setelah Fed Pertahakan Suku Bunga Acuan

Indeks dolar AS yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,10 persen

Petugas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang bank di Jakarta. ilustrasi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang bank di Jakarta. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (1/8) atau Kamis (2/8) pagi WIB. Penguagatan dolar AS ditopang keputusan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah.

The Fed pada Rabu (1/8) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan, federal funds rate (FFR), di 1,75 hingga 2,00 persen, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya. The Fed mencatat bahwa pasar tenaga kerja AS "terus menguat" dan kegiatan ekonomi "telah meningkat pada tingkat yang kuat" sejak para pembuat kebijakan bertemu pada Juni.

Di sisi ekonomi, aktivitas manufaktur AS tumbuh lebih lambat pada Juli, menurut survei yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu (1/8). Indeks manufaktur tercatat 58,1 persen pada Juli, turun dari angka Juni sebesar 60,2 persen, gagal memenuhi konsensus pasar, kata survei.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,10 persen menjadi 94,556 pada akhir perdagangan Rabu (1/8) waktu setempat.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1664 dolar AS dari 1,1697 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3127 dolar AS dari 1,3124 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia kehilangan 0,7399 dolar AS dari 0,7435 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,57 yen Jepang, lebih rendah dari 111,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9919 franc Swiss dari 0,9900 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2994 dolar Kanada dari 1,3002 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement