Rabu 01 Aug 2018 20:56 WIB

Qatar Tertarik Investasi Destinasi Wisata Indonesia

QIA menegaskan akan membayar berapapun nilai investasi di 10 destinasi wisata

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja membersihkan pantai dekat area pembangunan Paramount Hotel & Residences di Kawasan Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh BUMN Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (18/4).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah pekerja membersihkan pantai dekat area pembangunan Paramount Hotel & Residences di Kawasan Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh BUMN Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan Qatar tertarik melakukan investasi destinasi wisata  di Indonesia. Hal itu ditandai oleh penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Qatar Investment Authority (QIA) hari ini (1/8)

"Kerja sama ini untuk mengembangkan 10 Bali Baru dengan mengembangkan 10 destinasi baru," kata Lembong di Kedutaan Besar Qatar, Jakarta, Rabu (1/8). 

Dari 10 destinasi yang akan dikembangkan, paling dekat dan sat ini tengah dijajaki yaitu Mandalika di Lombok. Lembong mengatakan pihak Qatar akan melakukan investasi langsung dalam pengembangan resor dan hotel di Mandalika. 

Sementara itu, CEO QIA Sheikh Abdullah bin Mohammed bin Saud Al Thani memastikan ketertarikan Qatar terhadap pariwisata di Indonesia tidak hanya di Mandalika, Lombok. "Kami ingin adanya kerja sama di 10 destinasi wisata yang ada di Indonesia," tutur Sheikh Abdullah di Kedubes Qatar. 

Dia mengharapkan, dengan adanya kerja sama tersebut akan ada representasi yang baik antara Indonesia dan Qatar. Terutama setelah menjalin koneksi di bidang pariwisata tersebut. 

Untuk nilai investasi, Sheikh Abdullah menegaskan Qatar tidak main-main. "Berapapun (nilai investasinya), untuk 10 destinasi ini kita akan lakukan. Berapapun yang ada akan kita ambil," tutur Sheikh Abdullah. 

Dengan dilakukan penandatanganan tersebut, Sheikh Abdullah menginginkan sesegera mungkij proyek pertama di Mandalika dilakukan. Dia memastikan Qatar sudah siap dalam hal apapun dan jika memungkinkan sebulan kemudian sejak penandatanganan, proyek segera berjalan. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar pandjaitan menandatangani langsung kesepakatan tersebut. "Kita tanda tangan investasi senilai 500 juta dolar AS untuk pembangunan hotel oleh perusahaan Qatar," tutur Luhut. 

Luhut menambahkan, Qatar akan membangun hotel bintang lima di Mandalika. Kerja sama tersebut diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru bagikedua negara tersebut. 

Selain soal pembangunan resor dan hotel, Luhut menuturkan Qatar menginginkan adanya penerbangan langsung dari Qatar ke Indonesia (PP). "Mereka ingin ada pesawat yang melayani penerbangan langsung Qatar-Banda Aceh," jelas Luhut. 

Dari banyaknya peluang investasi, Luhut memastikan sudah mendiskusikan semuanya dengan pihak Qatar. Terlebih, investasi tersebut merupakan hasil dari pertemuan presiden Joko Widodo sebelumnya dengan Qatar untuk mengembangkan Bali Baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement