Senin 30 Jul 2018 22:51 WIB

DPR Nilai Kerja Mentan Amran Fokus dengan Hasil Nyata

Mentan fokus menyelesaikan masalah mendasar sehingga hasilnya terlihat

Red: EH Ismail
Kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Kendal, Jawa Tengah
Kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Kendal, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman fokus mewujudkan swawembada pangan komoditas padi, jagung, cabai, bawang merah, sapi, kedelai serta meningkatkan kesejahteraan petani. Kerja nyata Mentan tersebut diakui oleh sejumlah anggota DPR.

"Iya kerjanya fokus dan tuntas menyelesaikan masalah mendasar. Era pertanian saat ini hasilnya kelihatan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi, saat memimpin rombongan kunjungan kerja di Kabupaten Kendal, Senin (30/7).

Viva menambahkan, dalam dua tahun terakhir di saat hari besar keagamaan, pasokan pangan terpantau cukup dan harga stabil. Kondisi tersebut belum pernah terjadi di waktu sebelumnya.

Selain itu, kata Viva, produksi pangan saat Mentan memimpin meningkat setelah dibangun infrastruktur irigasi, lahan, alat alat pertanian. Mentan juga menerapkan terobosan asuransi pertanian dan menyelesaikan masalah tata niaga pangan.

"Bentuk bentuk perlindungan petani seperti ini perlu terus ditingkatkan," ujar Viva.

Anggota Komisi IV DPR lainnya, Fadholi mengatakan, agar pertanian lebih maju, Kabupaten Kendal perlu pengembangan kopi dengan pendampingan pengolahan pasca panen, disamping aspek bibit dam budidayanya. Komoditas launnya adalah buah jambu biji potensial untuk dikembangkan hingga industri hilir dan pasarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR, Agung Widiantoro mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi cabai. "Ini prestasi luar biasa dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya perlu disinergikan antara produksi dengan tataniaga, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan BUMN terkait," tutur Agung.

Hal senada dikatakan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Golkar, Endang Sukarti Handayani. Menurut Endang, pola pertanaman cabai di Kendal perlu dicontoh di daerah lain, terutama di daerah Luar Jawa supaya lebih berkembang.

Untuk keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antara pulau menjadi perhatian khusus Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi. Suwandi mengatakan, program 2018 hingga dua tahun ke depan fokus membangun kawasan cabai, bawang merah, bawang putih di masing-masing pulau sehingga mampu mandiri memasok wilayah masing masing.

Pada kawasan eksisting saat ini sudah pada tahapan fokus pada hilirisasi, sedangkan kawasan di luar Jawa masih menangani aspek hulu dan onfarm. Data Kementerian Pertanian menyebutkan produksi bawang merah nasioanal 2017 sebesar 1,47 juta ton surplus dari kebutuhan konsumsi 1,25 juta ton. Sedangkan produksi aneka cabai 2,4 juta ton surplus dibandingkan konsumsi 1,97 juta ton.

Luas panen bawang merah 2017 di Jawa Tengah 51.155 hektar dengan produksi 476.337 ton, sedangkan panen cabai 52.008 hektar dengan produksi 343.710 ton. Luas panen bawang merah 2017 di Kabupaten Kendal 3.444 ha dengan produksi 31.886 ton, sedangkan panen cabai 847 hektar dengan produksi 5.996 ton.

Indonesia sejak 2016 sudah menutup impor cabai segar dan bawang merah. Bahkan pada 2017, Idnoensia sudah ekspor cabai  8.624 ton dan bawang merah 7.750 ton. Berdasarkan data dan informasi terlihat ekspor bawang merah 2018 akan naik sekitar dua kali lipat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement