REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono menjadi salah satu yang diundang oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7) siang. Ia mengakui pertemuan tersebut hanya membahas seputar isu-isu politik terkini.
"Beliau juga menanyakan mengenai kondisi internal PKPI," kata Diaz saat dihubungi melalui pesan singkat.
Diaz mengungkapkan, dalam pertemuan itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga meminta masukan mengenai kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di pilpres 2019 mendatang.
Diaz mengatakan, sejumlah tokoh nasional turut dibahas di dalam pertemuan yang digelar sekitar pukul 11.00 WIB. Namun dirinya enggan mengungkapkan siapa saja tokoh-tokoh yang dibahas. "Semua tokoh nasional dibahas," ujarnya.
Baca juga, Ketum PSI Mengaku Senang Bertemu Jokowi di Istana Bogor.
Tidak hanya ia, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Harry Tanoesodibjo juga diundang di dalam pertemuan tertutup tersebut.
Senada dengan Diaz, Grace mengaku membicarakan banyak hal di dalam pertemuan tersebut termasuk soal pendamping Jokowi. Namun, Grace menyebutkan, sampai sekarang koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah belum menyepakati satu nama.
Dia berharap, mantan gubernur DKI Jakarta itu dapat memutuskan sosok pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan.
“Kami sempat berbicara juga tentang pendamping ideal beliau lima tahun ke depan. Belum ada nama yang defenitif, tapi sudah mengerucut ke beberapa nama saja,” kata perempuan yang pernah menjadi jurnalis televisi tersebut.
Sebelumnya, Kepala Negara juga pernah menerima tokoh-tokoh parpol di Istana. Misalnya, pada Senin (23/7) lalu, Jokowi mengadakan jamuan makan malam dengan para ketum parpol koalisi di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat.
Hadirin saat itu adalah ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto, ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, ketum Partai Nasdem Surya Paloh, ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan ketum PPP Romahurmuziy.
Melalui akun Twitter-nya, Jokowi menggambarkan suasana makan malam itu.
“Bersama para tokoh bangsa, ketua-ketua partai, menanti hidangan gurame goreng kipas, toge ikan asin, sampai minuman bandrek susu kelapa, sambil berbincang-bincang. Masalah-masalah bangsa tak akan bisa dipikirkan dan diselesaikan hanya oleh satu dua orang sahaja,” demikian pernyataannya, seperti dikutip dari akun @jokowi, Senin (23/7).