Rabu 25 Jul 2018 18:12 WIB

Segmen Mikro Turun, Kredit Danamon Hanya Tumbuh 4 Persen

Pada semester I 2018 Bank Danamon menyalurkan kredit sebanyak Rp 133,9 triliun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Bank Danamon
Bank Danamon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi penyaluran kredit Bank Danamon pada Semester I 2018 mencapai Rp 133,9 triliun. Angka tersebut tumbuh empat persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 128,3 triliun.

Chief Financial Officer sekaligus Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia menyebutkan, pertumbuhan tersebut disumbang dari berbagai segmen. Di antaranya kredit konsumer yang tumbuh 40 persen menjadi Rp 6,9 triliun dan kredit ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang naik 14 persen menjadi Rp 30,4 triliun.

Selanjutnya, total pembiayaan Adira Finance tumbuh delapan persen menjadi Rp 48,1 triliun. Pembiayaan baru Adira Finance pun secara tahunan (year on year/yoy) tumbuh 14 persen untuk roda dua dan 26 persen untuk roda empat.

"Pertumbuhan ini kontras dengan semester pertama 2017. Pasalnya, pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun lima persen dan roda empat hanya tumbuh tiga persen," ujar Satinder kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (25/7).

Ia menyatakan, sebenarnya pertumbuhan kredit dan trade finance perseroan mencapai delapan persen menjadi Rp 129,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Hanya saja, pembiayaan mikro Danamon masih turun sehingga total pertumbuhannya cuma empat persen.

"Kredit mikro per Juni turun sekitar Rp 4,5 triliun. Pada setahun lalu turunnya hampir Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun. Jadi ada perbaikan sekitar Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun," jelas Satinder.

Sementara itu, kata dia, rasio kredit bermasalah (Non performing Loan/NPL) perseroan tercatat 3,3 persen pada semester pertama tahun ini. Satinder menjelaskan, masih tingginya angka NPL tersebut disebabkan dari dua sampai tiga industri sektor yang bermasalah, di antaranya manufacturing baja dan pelayaran.

"Kita sudah antisipasi untuk itu. Kita sudah siapkan pencadangan cukup untuk itu," kata Satinder.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement