Rabu 25 Jul 2018 14:24 WIB

Rupiah Masih Rp 14.500 per Dolar AS, Ini Kata Pengamat

Ketegangan internasional mendorong pelemahan rupiah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri,Jakarta, Senin (23/7).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri,Jakarta, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Sejak akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah masih di level Rp 14.500 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg USDIDR Spot Exchange Rate, perdagangan rupiah pada Rabu (25/7) dibuka di level Rp 14.517 per dolar AS. Sedangkan penutupan pada Selasa (24/7) di level Rp 14.545 per dolar AS. 

Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia, nilai tukar rupiah ditetapkan sebesar Rp 14.515 per dolar AS pada Rabu (25/7), menguat 26 poin dibandingkan Selasa (24/7) di level Rp 14.541 per dolar AS.

Baca juga, Rupiah Masih Berkutat di Level Rp 14.500 per Dolar AS

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan, sentimen beli terhadap rupiah berpotensi semakin melemah seiring dengan peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve secara bertahap tahun ini. "Rupiah melemah melampaui Rp 14.500 per dolar AS dan dapat menyentuh Rp 14.750 apabila dolar AS terus menguat," kata Lukman, Rabu. 

Dia menambahkan, sentimen negatif rupiah juga dipengaruhi oleh ketegangan perdagangan internasional. Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga AS sepertinya akan terus mendukung penguatan dolar AS. 

Karenanya, mata uang pasar berkembang termasuk rupiah tetap rentan mengalami kejutan negatif. "Dari aspek teknikal, USDIDR akan menguji Rp 14.750 dan kemudian Rp 15.000 jika momentum saat ini bertahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement