REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan waktu kepada PT Pertamina (Persero) untuk bisa melengkapi proposal peminatan Blok Rokan pada pekan ini. Tenggat ini diberikan karena Chevron yang juga meminati blok migas ini sudah menyerahkan proposal final ke Kementerian ESDM.
Pada pekan ini pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap proposal yang telah disampaikan Chevron. "Pekan ini kita minta Pertamina bisa kasih proposal final," ujar Arcandra di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (24/7).
Arcandra menjelaskan pemerintah ingin segera melakukan evaluasi terhadap proposal peminatan Blok Rokan agar keputusan siapa yang akan mengoperasikan Blok Rokan ini bisa diputuskan pada bulan ini.
"Semoga bulan ini bisa selesai," ujar Arcandra.
Blok minyak Rokan
Arcandra menjelaskan pihak Pertamina sudah menyerahkan proposal penawaran yang berisi rencana kerja Pertamina kedepan jika mendapatkan mandat untuk mengoperasikan Blok Rokan. Hanya saja, dalam proposal tersebut Pertamina belum menyertakan sisi komersil.
Sisi komersil yang dimaksud terkait besaran komitmen kerja pasti dan besaran signature bonus. Sedangkan dari pihak Chevron selaku operator existing dari Blok Rokan sudah menyerahkan final proposal termasuk usulan besaran sisi komersil.
Sayangnya, Arcandra masih belum mau menjelaskan berapa tawaran split yang diajukan oleh Chevron. Blok Rokan merupakan salah satu blok yang akan habis masa kontraknya pada 2022 mendatang dan akan memakai skema Gross Split pada kontrak barunya.