Senin 23 Jul 2018 11:40 WIB

Tekan Harga Ayam dan Telur, Operasi Pasar Digelar di Bandung

Harga telur dijual Rp 23.800 per kilogram.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja menata telur ayam di salah satu agen sembako di kawasan Manggarai, Jakarta, Ahad (22/7).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata telur ayam di salah satu agen sembako di kawasan Manggarai, Jakarta, Ahad (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung menggelar operasi pasar murah di Kantor Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota bandung, Senin (23/7). Operasi pasar ini dilakukan untuk menekan harga terutama telur dan daging ayam yang masih tinggi.

Kepala Dispangtan Elly Wasliah mengatakan, Pemkot Bandung bersama Bank Indonesia dan Bulog yang tergabung dalam TPID berinisiatif mengadakan pasar murah. Masyarakat bisa membeli telur dan ayam dengan harga di bawah pasaran.

"Penjualan telur dan daging ayam beku dimana harganya untuk telur dilepas di Rp 23.800 per kilogram sedangkan untuk daging ayam beku dilepas di harga Rp 34 ribu per ekor. Ini jauh di bawah harga pasar baik telur maupun ayam beku," kata Elly.

Elly menuturkan, saat ini harga telur di pasaran mencapai kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu. Sementara daging ayam masih melambung di harga Rp 42 ribu. Tingginya harga dua komoditas ini terpantau sejak beberapa waktu lalu dan belum stabil.

Baca juga, Harga Telur di Purwakarta Tembus Rp 30 Ribu per Kilogram.

Ia menyebutkan, pihaknya menyediakan pasokan telur dan daging ayam yang cukup untuk dimanfaatkan masyarakat. Pasokan ini dibantu Perum Bulog yang menyediakan kepokmas. "Stok yang kami siapkan  hari ini untuk telur 500 kg sedangkan untuk daging ayam 1.450 ekor," ujarnya.

Ia mengatakan, operasi pasar murah ini diharapkan bisa membantu mencukupi kebutuhan masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga telur dan daging ayam. Melambungnya harga dua komoditas ini juga menyebabkan kenaikan inflasi di beberapa kota termasuk Kota Bandung.

Menurutnya, tingginya harga daging dan telur ayam disebabkan karena pasokan yang berkurang dari produsen. Namun ia meyakini harga akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan.

"Alhamdulillah berdasar informasi dari produsen telur dan ayam di beberapa daerah Ciamis dan Priyangan Timur bahwa alhamdulillah akhir Juli ini panen ayam dan telur akan terjadi pada akhir Juli ini. Jadi pasokan akan normal kembali. Insya allah mudah-mudahan akhir juli harga telur dan daging ayam akan normal. Diharapkam  inflasi juga akan turun," tuturnya.

Pasar murah ini, kata dia, digelar selama dua hari. Senin (23/7) ini diadakan di Kantor Dispangtan serta esok hari di halaman Kecamatan Ujung Berung. Masyarakat bisa membeli  tanpa syarat, hanya jumlahnya dibatasi yakni telur dan daging ayam maksimal 2 kilogram. Selain daging ayam dan telur disediakan pula beras, terigu, minyam goreng, dan gula pasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement