Kamis 19 Jul 2018 06:20 WIB

Dolar AS Terus Menguat

Indeks dolar AS yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,14 persen

Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS. ilustrasi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Rabu (18/7) atau Kamis (19/7) pagi WIB. Penguatan dolar AS karena investor mempertimbangkan pidato pertama Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell di hadapan Kongres.

Powell mengatakan dalam sambutannya pada Selasa (17/7) di hadapan Komite Perbankan Senat AS bahwa ekonomi AS berada di titik puncak "beberapa tahun", di mana pasar kerja tetap kuat dan inflasi tetap di sekitar target The Fed 2,0 persen.

Dia juga mengesampingkan dampak dari diskusi kebijakan perdagangan global saat ini tentang prospek pengetatan moneter lebih lanjut. Powell mengulangi pandangannya pada Rabu (18/7), yang ditafsirkan oleh para analis bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,14 persen menjadi 95,076 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1648 dolar AS dari 1,1663 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3063 dolar AS dari 1,3124 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7402 dolar AS dari 0,7390 dolar AS.

 

Dolar AS dibeli 112,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9991 franc Swiss dari 0,9993 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3174 dolar Kanada dari 1,3186 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement