REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Airbus SE dilaporkan tengah mendekati perjanjian penjualan pesawat senilai 23 miliar dolar AS atau setara Rp 330,74 triliun kepada Air Asia Group. Maskapai penerbangan Malaysia itu selama ini telah menjadi pelanggan terbesar kedua untuk Airbus bermesin A320.
Dalam perjanjian bisnis kali ini, dilaporkan Air Asia memesan sebanyak 100 pesawat dengan jenis A321neo. Selain itu, menurut salah satu sumber, maskapai penerbangan itu juga nampaknya hampir menyetujui pesanan tambahan pesawat dengan jenis 35 A330 neo widebody (pesawat berbadan lebar).
Hingga saat ini, kesepakatan penjualan ini belum dicapai. Namun, dalam satu pekan ke depan, diperkirakan keputusan akan diumumkan.
Bagi Airbus, kesepakatan bisnis dengan Air Asia yang hendak mengambil pesawat jenis A330neos yang memiliki struktur lebis besar menegaskan kembali komitmen maskapai tersebut dengan minta untuk program widebody. Selama ini, persaiangan ketat terjadi dengan pesawat jenis Dreamliner keluaran Boeing.
“Kami telah memesan jenis A330 tetapi terlebih dahulu harus memastikan bahwa harga yang diperoleh sudah tepat, demikian dengan performa, serta mesin dari pesawat ini,” ujar CEO Air Asia Tony Fernandes dilansir Bloomberg, Ahad (15/7).
Menurut Fernandes, pesawat baru itu akan membantu Air Asia membangun dan menangkap pangsa pasar yang selama ini didominasi operator berbasis India dan negara-negara Teluk Arab. Ia mengatakan, Air Asia berencana mengembangkan lebih banyak penerbangan domestik di India, demikian dengan rute terbaru untuk penerbangan internasional, mulai tahun depan.