REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan terus mengembangkan geopark di berbagai daerah. Sebab, geopark bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pengembangan geopark memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia. Antara lain untuk pengembangan wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang baik dengan menghormati budaya yang beragam.
Selain itu, kata Bambang, bermanfaat sebagai pemberdayaan perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan. "Juga memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark," kata Bambang melalui siaran pers, Jumat (13/7).
Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya. Geopark dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.
Setelah sebelumnya ada dua taman bumi (geopark) Indonesia, yakni Batur dan Gunung Sewu yang mendapat predikat taman bumi global UNESCO (UNESCO Global Geopark) pada 2016, pada April 2018, ada dua taman bumi Indonesia yang kembali mendapat predikat yang sama dari UNESCO, yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
"Sebagaimana identifikasi yang dilakukan oleh UNESCO, pengembangan geopark juga berkontribusi bagi upaya Indonesia dalam mencapai gol dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ujar Bambang.
Secara konkret, pengembangan geopark direfleksikan dalam delapan tujuan. Antara lain tujuan tanpa kemiskinan, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, hingga produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Untuk mengembangkan geopark di Indonesia, Bappenas telah menggelar konferensi Nasional I Geopark Indonesia, di kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (12/7). Acara tersebut juga dihadiri Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika