REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP (PEP), melalui unit usaha Asset 4, memproyeksikan produksi minyak pada semester II 2018 sebesar 13.980 barel per hari. Sedangkan, produksi gas pada semester II 2018 ditargetkan sebesar 171 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Untuk mencapai target produksi tersebut, menurut General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto, berbagai langkah disiapkan antara lain pengeboran sumur serta reparasi sumur lainnya di Cepu. Sementara untuk Lapangan Poleng, ada beberapa kegiatan di semester II 2018 yang disiapkan antara lain menjaga kestabilan tekanan sumur serta pemasangan pipa bawah laut (subsea pipeline) untuk mengaktivasi sumur-sumur BW Platform.
Adapun untuk Lapangan Donggi Matindok, PEP Asset 4 berencana membangun fasilitas pendukung di CPP Donggi dan memasang future facilities untuk penanganan kondensat berlebih oleh MGDP dan untuk mengoptimalkan CPP Matindok. "Lapangan Donggi Matindok juga akan melakukan stimulasi terhadap dua sumur," katanya, Kamis (12/7).
Khusus untuk Lapangan Papua, Agus menegaskan, pada semester II 2018 ada usulan untuk pengiriman minyak mentah Salawati langsung ke Kilang Kasim, Papua. Hal tersebut akan mengurangi biaya pemakaian fasilitas bersama (sharing facilities), meminimalkan kehilangan, dan mempercepat minyak menjadi pendapatan.
Selain itu, di Papua juga mempunyai potensi sumur eksplorasi KUW-1 sebagai alternatif sumber gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Klamono atau dijual ke pihak luar.
Manajer Field Sukawati Heri Aminanto menjelaskan, untuk Sukawati yang memberikan kontribusi minyak terbesar bagi PEP Asset 4, manajemen telah menyetujui penambahan jumlah rig menjadi tiga rig. "Lapangan Sukowati juga tengah melakukan kajian bawah permukaan (subsurface) untuk melakukan aplikasi teknologi baru menggunakan nitrogen pada sejumlah sumur yang diharapkan mendapatkan total tambahan produksi sekitar 450 barel per hari," ujar Heri.
"Kami juga tengah mengkaji pemasangan kompresor gas untuk sumur-sumur yang menggunakan gas lift sebagai booster untuk menaikkan tekanan gas injeksi. Diharapkan hasilnya mendapatkan total tambahan produksi sebesar 225 barel per hari," kata Heri menambahkan.
Menurut dia, pihaknya juga akan mengaktifkan kembali sumur-sumur mati dengan perkiraan tambahan 400 barel per hari dan kerja ulang (work over) pada lima sumur dengan estimasi tambahan 500 barel per hari serta stimulasi/pengasaman pada tujuh sumur 350 barel per hari.
Program paling strategis dari Field Sukowati adalah melakukan kajian di fasilitas produksi antara lain pemasangan fasilitas produksi awal (early production facility/EPF) di Sukowati PAD A & B untuk sumur natural flowing yang diharapkan mendapatkan 400 barel per hari dan menghemat tekanan reservoir sehingga memperpanjang usia sumur.
Selain itu, Field Sukowati juga akan mengkaji teknologi EOR C02 injeksi terkait adanya produksi C02 di Lapangan Jambaran-Tiung Biru.