Jumat 06 Jul 2018 12:53 WIB

Pilot Garuda Batalkan Rencana Mogok Kerja

Manajemen Garuda menyepakati beberapa hal dengan para karyawan, termasuk pilot

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) memastikan tidak akan melakukan mogok kerja. Hal tersebut disampaikan setelah mencapai kesepakatan dengan Management Garuda Indonesia yang sebelumnya juga sudah bertemu bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kamis (5/7) malam.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N Mansury mengatakan pihak management dengan Sekarga dan APG menyepakati beberapa hal. "Pertama, berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan memperbaiki kinerja perusahaan," kata Pahala di Auditorium Garuda City Center, Komolek Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (6/7).

Selanjutnya, Pahala menegaskan baik management atau para pilot akan melakukan komunikasi dengan baik. Selain itu  dia memastikan Garuda akan menjadikan APG dan Sekarga sebagai mitra kerja manajemen dalam menjaga dan memperbaiki kinerja perusahaan.

Dengan kesepakatan tersebut, Pahala menuturkan Sekarga dan APG membatalkan rencana aksi mogok. "Tetap berkomitmen menjaga kelangsungan operasional penerbangan Garuda Indonesia," ujar Pahala.

Semua hasil kesepatan tersebut, menurut Pahala pada akhirnya untuk kelangsungan operasial dan pelayanan kepada masyarakat. Terlebih Garuda berkomitmen untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan program nasional seperti penerbangan Haji tahun ini.

Sementara itu, Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution menilai keputusan untuk tidak melalukan mogok kerja karena semua pihak bisa berkomitmen. "Ini tidak ada kemenangan bagi siapapun ini kemenangan Garuda Indonesia," ujar Irfan.

Dengan adanya semua kesepakatan tersebut Irfan merasa para pilot dan management bisa berkoordinasi dengan baik. Untuk itu, Irfan menganggap semua hal tersebut bisa menjadi awal yang baik bagi Garuda Indonesia.

Sebelumnya, APG dan Sekarga mengutarakan beberapa poin terkait tuntutan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan management. Salah satunya mengenai soal keselamatan, struktur direksi, efisiensi yang tidak sesuai, dan lainnya.

Meskipun begitu, management Garuda Indonesia sudah memberikan respons terkait susuna direksi yang tidak ada poisisi direktur operasi dan direktur teknik. Para pilot menganggap dengan tidak adanya posisi tersebut justru menghilangkan sisi keselamatan. Hanya saja, pada akhirnya Garuda kembali mengisi dua direktur tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement