Selasa 03 Jul 2018 14:37 WIB

Jokowi: Tahun Ini 8 Bendungan akan Selesai

Jokowi meninjau langsung bendungan Paselloreng.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) membuat video vlog didampingi Direktur Utama PLN Sofyan Basyir (kiri), Presiden Direktur PT Binatek Energi Terbarukan Erwin Yahya (kanan) dan Bupati Sidrap Rusdi Masse (kedua kiri) saat peresmian Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) membuat video vlog didampingi Direktur Utama PLN Sofyan Basyir (kiri), Presiden Direktur PT Binatek Energi Terbarukan Erwin Yahya (kanan) dan Bupati Sidrap Rusdi Masse (kedua kiri) saat peresmian Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung proyek Bendungan Paselloreng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo. Bendungan ini merupakan satu dari tiga proyek bendungan baru di Sulawesi Selatan.  Dua bendungan lainnya yaitu Karalloe di Kabupaten Jeneponto dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.

"Tahun ini akan selesai 8 bendungan yang sudah kita kerjakan 3-4 tahun lalu. Antara lain Bendungan Rotiklot di NTT, kemudian Tanju dan Mila di Pulau Sumbawa NTB, Logung di Kudus, Gondang di Karanganyar, Sei Gong di Batam, dan lain-lain," kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Selasa (3/7).

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimal sebesar 138 juta meter kubik atau sembilan kali lebih besar dari Bendungan Raknamo dengan kapasitas 14 juta meter kubik yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal 2018 lalu. Presiden pun berharap bendungan ini nantinya akan bisa mengairi kurang lebih tujuh ribu hektare sawah irigasi.

"Ini adalah bendungan yang sangat besar karena ada 365 hektare dari tanah milik negara kemudian ditambah dengan pembebasan lahan kurang lebih 1.800 hektare milik masyarakat," lanjutnya.

Baca juga, Pemerintah Beri Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bendungan Ciawi.

Dari lahan milik masyarakat seluas 1.849,88 hektare, sudah dibebaskan sebanyak 36,87 persen atau seluas 681,98 hektare. Sisanya dalam proses penyelesaian pembayaran bertahap untuk area genangan. "Target kita di bulan Oktober selesai semua (pembayaran pembebasan lahan)," ucapnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air di bidang pertanian, Jokowi juga berharap bendungan ini bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik.

Manfaat lainnya adalah untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.002 meter kubik per detik, perikanan air tawar, objek pariwisata, dan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.

Jokowi menyampaikan, pembangunan bendungan-bendungan yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu sarana yang bertujuan akhir untuk swasembada pangan. "Arahnya semua ke sana, 49 bendungan yang kita bangun itu arahnya adalah menyiapkan air untuk irigasi, pertanian, dan larinya nanti akan ke swasembada pangan kita," ucap Presiden.

Dalam peninjauan ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Pj Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono, dan Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement