REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Setelah sempat turun setelah lebaran Idul Fitri, harga telur ayam di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu kini kembali melonjak. Bahkan, lonjakan harga terjadi setiap hari secara bertahap.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Senin (2/7), harga telur ayam kini mencapai Rp 26 ribu per kg. Padahal, setelah Lebaran, harga telur ayam berkisar antara Rp 22 ribu–Rp 23 ribu per kg.
‘’Kenaikan harga sudah terjadi seminggu terakhir ini. Naiknya cepat, hampir setiap hari,’’ ujar salah seorang pedagang sembako di Pasar Baru Indramayu, Kacung.
Kacung mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi di tingkat distributor. Oleh karena itu, ia pun ikut menaikkan harga jual telur kepada konsumen supaya tak rugi.
Kacung mengaku selalu diprotes konsumennya, terutama yang sudah menjadi langganannya. Mereka kaget karena harga telur terus berubah hampir setiap hari.
Sementara itu, salah seorang distributor telur ayam, Setiawan, mengatakan, kenaikan harga telur sudah terjadi di tingkat peternak. Dia pun mengaku hanya mengikuti kenaikan harga untuk menghindari kerugian.
‘’Informasi dari peternak, harga telur naik karena permintaan sedang tinggi. Kalau untuk stoknya sih tidak ada masalah,’ tutur Setiawan.
Setiawan pun mengakui, permintaan telur saat ini sedang tinggi. Hal itu karena banyak warga yang menggelar acara hajatan dan membutuhkan telur ayam dalam jumlah banyak. ‘’Ya sesuai hukum ekonomi, saat permintaan tinggi, harga jadi naik,’’ kata Setiawan.