Kamis 28 Jun 2018 15:23 WIB

Pendapatan Mahaka Radio Naik 16,5 Persen

RUPS setuju membagikan dividen sebesar Rp 6,3 miliar.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur Utama  PT Mahaka Radio Integra Tbk  Adrian Syarkawie  saat melakukan publik expose  usai melakukan rapat umum pemegang saham tahunan dan Luar Biasa di Jakarta, Kamis (28/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk Adrian Syarkawie saat melakukan publik expose usai melakukan rapat umum pemegang saham tahunan dan Luar Biasa di Jakarta, Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 16,5 persen dari Rp 111,65 miliar menjadi Rp 130 miliar pada 2017. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan juga menyetujui untuk membagikan dividen final sebesar Rp 6,3 miliar yang merupakan 20 persen dari laba konsolidasi perseroan 2017.

"Kenaikan revenue mayoritas kami dapatkan melalui kegiatan operasional ketiga radio yang telah kami kelola yakni Jak FM, Gen FM Jakarta, dan Gen FM Surabaya," kata Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk Adrian Syarkawie.

Adrian mengatakan, laba perseroan mengalami penurunan sebesar 28 persen dari Rp 42,7 miliar menjadi Rp 30, 6 miliar pada 2017. Ia menjelaskan, hal itu dampak dari strategi akuisisi yang dilakukan pada 2017.

Untuk diketahui, sepanjang 2017 MARI melakukan akuisisi pada radio Hot FM, KIS FM, MOST FM, dan Mustang FM. Dengan akuisisi empat radio baru, kini MARI menguasai 45 persen pangsa pasar radio dari sebelumnya hanya 23 persen.

Prioritas strategi perseroan di 2017 adalah untuk meningkatkan market share sehingga di 2018 dan ke depannya akan terjadi peningkatan revenue maupun profit untuk perseroan," kata Adrian.

Selain menggelar RUPS tahunan, MARI juga menggelar RUPS luar biasa. Hasil rapat menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham perseroan atau stock split dengan perubahan nilai nominal semula Rp 100 menjadi Rp 10 per lembar saham.

"Kebijakan ini untuk meningkatkan saham perseroan yang beredar dan menarik minat investor yang lebih luas untuk untuk memiliki saham perseroan dengan harga terjangkau," kata Adrian.

Adrian menambahkan, masa depan bisnis radio masih menjanjikan. Ia mengaku, belanja iklan secara keseluruhan pun masih tumbuh meski hanya 4 persen pada 2017. Sesuai hasil RUPS tahunan, MARI bahkan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 16,5 persen atau lebih dari rata-rata industri.

Kehadiran bisnis digital, kata ia, memang kerap mengganggu bisnis media konvensional. Akan tetapi, menurutnya, hal itu tidak terjadi pada bisnis radio.
"Justru radio bisa mendapatkan manfaat dengan kehadiran digital. Oleh karena itu, kami meluncurkan Noice," kata Adrian.

Adrian meyakini, antusiasme pendengar pun cukup tinggi pada kehadiran produk tersebut. Ia mengaku sejak diluncurkan pada Mei lalu, Noice telah diunduh oleh 25 ribu pengguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement