Sabtu 16 Jun 2018 19:07 WIB

Menko Darmin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Bisa 5,4 Persen

Faktor pendorongnya adalah pilkada dan Asian Games.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan pernyataan terkait angka inflasi April 2018 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gedung Kemenko, Rabu (2/5).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan pernyataan terkait angka inflasi April 2018 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gedung Kemenko, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,4 persen. Faktor pendorongnya terutama dari kegiatan pilkada serentak dan gelaran Asian Games.

Darmin menyatakan, kegiatan Pilkada selalu berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi. Pada Juni dan Juli tahun ini akan diselenggarakan pilkada di 171 daerah. Hal tersebut diyakini akan mendorong pengeluaran yang akan menjadi penerimaan bagi banyak orang.

"Ekonomi kan gitu kalau orang mau kampanye ada banner, ada kaus, ada macam-macam, itu berarti yang membuat baliho dan kaos menerima uang dan dia akan belanja membeli cat dan macam-macam itu akan biasanya kalau pilkada seperti itu, ini yang mungkin salah satu yang terbesar dan serentak," terang Darmin.

Darmin berharap kegiatan pilkada serentak akan menaikan pertumbuhan sekitar 0,1 persen. Selain Pilkada, masih ada hajatan akbar Asian Games pada Oktober 2018 yang juga akan membawa keramaian dan membuat orang belanja. Bukan hanya orang Indonesia tapi juga orang luar negeri akan berbelanja.

"Nah itu juga akan memperbaiki keadaan belanja yang nantinya akan mempengaruhi pertumbuhhan sehingga beberapa lembaga internasional menurunkan target pertumbuhan menjadi 5,3 persen saya kok lihat angka 5,4 persen masih oke," ungkap Darmin.

Di sisi lain, momen Lebaran dipandang tidak terlalu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, Lebaran akan selalu mendorong impor walaupun tidak besar sekali. Namun, lebaran dipastikan menaikan belanja orang. "Itu pasti ada dampaknya tapi setiap tahun lebaran itu mempengaruhi perkembangan ekonomi tidak terlalu besar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement