Rabu 13 Jun 2018 12:07 WIB

H-3 Lebaran, Penyaluran Pertamax Naik 45 Persen

BBM jenis ini lebih unggul dalam pembakaran.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas Satgas BBM bersiap melakukan uji kendaraan bermuatan Pertamax dan Pertamina Dex berkapasitas hingga 50 liter di Rest Area Tol Cipali, KM 102, Rabu (6/6).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Satgas BBM bersiap melakukan uji kendaraan bermuatan Pertamax dan Pertamina Dex berkapasitas hingga 50 liter di Rest Area Tol Cipali, KM 102, Rabu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Lebaran, H-3 perayaan Idul Fitri 1439 H, PT Pertamina (Persero) mencatat Sejak puncak arus mudik pada akhir pekan lalu, penyaluran BBM jenis Pertamax naik hingga 45 persen.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menjelaskan tingginya penyaluran BBM menunjukkan aktivitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang masih padat. Selain untuk perjalanan mudik, aktivitas pemudik di daerahnya mulai terlihat.

Meski Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina menyediakan seluruh produk BBM Perseroan, Pertamax masih menjadi pilihan. Berdasarkan kompilasi Satgas RAFI 2018, pasokan harian gasoline dengan kandungan RON 92 ini hingga 12 Juni 2018 telah mencapai 25,8 juta liter. Padahal, penyaluran rata-rata harian pada kondisi normal sebesar 17,8 juta liter Pertamax. Artinya, ada kenaikan hingga 45 persen.

"Pantauan kami, pengguna kendaraan lebih tertarik pada bahan bakar yang berkualitas untuk perjalanan mudik yang jauh. Karena BBM ini unggul dalam pembakaran dan mampu menjaga keawetan mesin dalam waktu lama serta penggunaannya lebih hemat," jelas Adiatma.

Baca juga, Konsumsi Pertamax Turbo Naik 15 Persen

Selain konsumsi Pertamax, untuk realisasi konsumsi Elpiji. Adiatma Sardjito menjelaskan, sebagian besar masyarakat sudah berkumpul di kampung halamannya. Seiring dengan itu, pemakaian LPG rumah tangga juga meningkat untuk menyiapkan sajian Hari Raya. Namun demikian, pertumbuhan konsumsi LPG ini masih sesuai dengan perkiraan perseroan dan stok LPG aman.

Secara rata-rata, ketahanan stok LPG masih mencapai 17 hari. "Ketahanan stok LPG Pertamina untuk masa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 masih di atas standar nasional yang dipersyaratkan yakni 11 hari," ujarnya.

Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG di beberapa wilayah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) yang tersebar di seluruh Indonesia terus memantau permintaan LPG dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Berdasarkan data Satgas RAFI 2018, peningkatan penjualan LPG tertinggi sebesar 13 persen di wilayah MOR II (Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung), sebanyak 9 persen di MOR III (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten), dan naik 8 persen di MOR VII (Sulawesi). "Kami menghimbau masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan," tutur Adiatma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement