REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Syariah (BSB) menyatakan, akan fokus pada pembiayaan konsumer. Pasalnya, segmen itu dinilai berpotensi besar.
"Pembiayaan konsumer kami jalan. Memang konsumer kita saat ini terus terang lagi banyakin pembiayaan ke pengembangnya dulu. Pembiayaan konsumer kan harus kerja sama dengan developer," ujar Direktur Utama BSB Saidi Mulia Lubis kepada wartawan di Jakarta, pekan ini.
Ia menjelaskan, BSB ingin membiayai pengembang kelas menengah terlebih dahulu. Dengan begitu, target perusahaan, yaitu menjual rumah seharga di bawah Rp 1 miliar.
Lebih lanjut, kata dia, ada peningkatan pembiayaan konsumer sepanjang Ramadhan dan jelang Lebaran. Hal itu karena, BSB kini menyalurkan pembiayaan konsumer ke pensiunan.
"Kelihatannya meningkat, karena pembiayaan ke pensiunan itu multiguna untuk penuhi kebutuhan pensiunan. Itu masuknya pembiayaan mikro tapi basic-nya personal loan," kata Saidi.
Ia menambahkan, porsi pembiayaan ke pensiunan mencapai 70 persen dari total pembiayaan konsumer keseluruhan. Sampai akhir tahun, pembiayaan konsumer bisa naik hingga 20 persen. Sementara saat ini, outstanding pembiayaan tersebut sudah sekitar Rp 700 miliar dari total pembiayaan BSB.