Rabu 23 May 2018 17:04 WIB

ESDM Prediksi Kenaikan Konsumsi BBM

Pertamina menambah pasokan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengecek sepeda motor pengantar BBM yang disiapkan untuk arus mudik di SPBU Muri Tegal, Jawa Tengah, Senin (21/5).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas mengecek sepeda motor pengantar BBM yang disiapkan untuk arus mudik di SPBU Muri Tegal, Jawa Tengah, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto memprediksi selama ramadhan dan musim mudik nanti ada peningkatan konsumsi BBM. Djoko menjelaskan, untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi ini maka pemerintah memerintahkan Pertamina untuk menjaga pasokan.

Djoko menjelaskan, pemerintah memprediksi kenaikan konsumsi BBM jenis premium sebesar tujuh persen. Sedangkan, konsumsi Pertalite diprediksi naik 19 persen. Untuk Pertamax series, ESDM memperkirakan adanya kenaikan antara 12 sampai 14 persen.

"Dalam rangka mengantisipasi kenaikan tersebut kami sudah meningkatkan rata-rata ketahanan stok. Untuk bensin dan solar pada rentang waktu 20-47 hari," ujar Djoko di Kompleks Parlemen, Rabu (23/5).

Djoko menjelaskan, proyeksi kenaikan konsumsi BBM nasional akan mencapai puncaknya pada H-6 dan H+4 Lebaran. Ia menjelaskan, Pertamina sudah menyiapkan posko posko BBM sepanjang jalur mudik untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan seperti yang sebelum sebelumnya.

"Kami bekerja sama dengan Pertamina meningkatkan stok BBM dan Elpiji, menambah mobil tangki serta menyiapkan kantong kantong BBM dan BBM kemasan," ujar Djoko.

PT Pertamina (Persero) akan menambah 15 persen pasokan BBM jelang Ramadhan dan musim Lebaran kali ini. VP Fuel Marketing, Pertamina, Jumali mengatakan Pertamina memprediksi akan adanya peningkatan jumlah kendaran sebesar 13 persen pada musim mudik tahun ini.

Pertamina sengaja menambah pasokan BBM melebihi ekspektasi peningkatan jumlah kendaraan untuk mengantisipasi kelangkaan BBM pada masa mudik nanti. "Kita siapkan lebih, supaya lebih aman," ujar Jumali di Kantor Pusat Pertamina, pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement