REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, pentingnya menggunakan teknologi dalam mengembangkan sektor pertanian. Penggunaan teknologi atau alat mesin pertanian (alsintan) bahkan diyakini bisa menekan biaya produksi hingga 40 persen.
"Negara kita nggak mungkin bersaing pertaniannya dengan negara lain tanpa teknologi. Dulu petani pakai cangkul dan kerbau. Itu kelamaan," ujar Amran dalam acara Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan di Desa Tenggarang, di Bondowoso, Selasa (22/5).
Selain teknologi, kata dia, pertanian perlu menggunakan mekanisasi. Menurutnya, dengan mekanisasi, indeks per tanamannya bisa naik dua kali lipat.
Jika sebelumnya petani hanya bisa menanam satu kali per tahun. Kini bisa mencapai tiga kali per tahun. "Artinya peningkatan pendapatan petani bisa naik tiga kali lipat," kata Amran.
Baginya, pemakaian teknologi serta mekanisasi dapat pula mendorong generasi muda untuk ikut bertani. "Kami lihat tadi banyak pemuda yang operasikan traktor di sawah ini. Sambil bertani juga bisa telpon pacar," tuturnya.
Sektor pertanian, menurutnya, sangat menjanjikan. Ia pun menyebutkan, dari 10 konglomerat besar di Indonesia, delapan di antaranya berlatar belakang petani. "Jadi bagaimana menarik minat generasi muda untuk bertani," ujar Amran.