Senin 21 May 2018 14:41 WIB

Harga Bawang Merah tak Sehat

Bahkan, pasokan dalam negeri telah diekspor ke sejumlah negara tetangga.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Bawang Merah
Foto: ANTARA
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bawang merah mengalami kenaikan. Padahal, komoditas tersebut telah mampu mengisi pasar luar negeri.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, ada keunikan untuk pasar di Indonesia mengingat disparitas harga bawang merah yang cukup tinggi. Harga bawang merah di tingkat petani Brebes sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram (kg). Padahal, harga bawang merah di Jakarta saat ini Rp 37.825 per kg.

"Naik 300 persen, ini tidak sehat," kaya Amran, Senin (21/5).

Padahal, bawang merah telah diekspor ke beberapa negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Srilanka dan Timor Leste. Ekspor dilakukan terus menerus. Itu artinya, kata dia, produksi bawang merah telah mampu memenuhi kebutuhan nasional dan negara tetangga.

"Harusnya harga turun bukan naik karena over supply dan sudah ekspor," ujar dia.

Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengatakan, pasokan bawang merah berada dalam kondisi aman. Angka prognosa ketersediaan bawang merah pada Mei 2018 sebesar 127.152 ton dengan kebutuhan 112.321 ton. Sementara ketersediaan bawang merah pada Juni 2018 sebesar 125.500 ton dengan kebutuhan mencapai 116.501 ton. Harga bawang merah di tingkat petani menurutnya juga mengalami penurunan karena adanya panen raya.

"Untuk bawang merah di Demak, Brebes juga panen, bulan depan lebih banyak lagi panennya," ujarnya. Produksi bawang merah pada tahun ini sendiri ditargetkan mencapai 1.436.407 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement