Kamis 17 May 2018 10:37 WIB

Prancis akan Ekspor Daging Sapi ke Cina

Pemerintah Cina masih melakukan pemeriksaan rumah potong hewan di Eropa.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Daging sapi impor (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Daging sapi impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Prancis mengambil satu langkah lebih dekat untuk memulai ekspor daging sapi ke pasar besar Cina. Pekan lalu, para pejabat Cina memeriksa tujuh rumah potong hewan (RPH) Eropa.

Cina, pengimpor daging terbesar kedua dunia setuju untuk mengizinkan impor daging sapi Prancis. Namun pemerintah Cina perlu melakukan pengecekan RPH atau pabrik pengolahan sebelum daging dikirim ke negara itu.

Tidak jelas kapan hasil pemeriksaan akan diketahui. Namun ketua Asosiasi Ekspor Daging Prancis berharap bisa melihat kontainer pertama menuju Cina pada Agustus.

"Sampai kunjungan Macron, saya akan mengatakan akan memakan waktu dua tahun lagi. Sekarang ada kemauan politik," katanya.

Selama kunjungan ke Beijing pada Januari, presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, daging sapi Prancis akan mencapai pasar Cina dalam waktu enam bulan.

"Para pejabat Cina benar-benar di bawah tekanan untuk menyelesaikan ini," tambah Feunteun.

Cina mengimpor hampir 700 ribu ton daging sapi pada 2017 dengan nilai 3,3 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan volume 20 persen dari tahun sebelumnya.

Irlandia adalah negara Uni Eropa pertama yang memenangkan akses ke pasar Cina dengan persetujuan penuh bulan lalu. Izin impor tersebut keluar setelah dua tahun sebelumnya Cina pertama kali mencabut larangan masuknya daging sapi Irlandia.

Komisioner UE untuk pertanian dan pembangunan pedesaan Phil Hogan mengatakan, persetujuan Irlandia dapat membantu mempercepat persetujuan untuk negara UE lainnya. Diharapkan lebih dari satu negara UE yang memenangkan akses ke pasar Cina pada 2018.

Sementara, produsen Eropa yang lebih kecil tidak akan menyaingi akses pemasok daging sapi utama Brasil dan Australia ke pasar Cina.

Cina diperkirakan akan membeli bagian dari hewan yang tidak begitu populer di Prancis."Di Prancis, bagian perut tidak banyak berguna. Di Cina, mereka akan menggunakannya dalam hotpot atau barbekyu Korea," ujar dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement