REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan, Misbakhun optimistis perekonomian Indonesia akan tetap terjaga dan investor pun tak bakal hengkang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan langkah tepat dalam merespons aksi teror bom di Surabaya, Ahad (13/5).
“Saya berkeyakinan bahwa para investor baik yang melakukan investasi langsung, investor di pasar modal maupun di pasar surat berharga akan memberikan respon yang positif terhadap upaya-upaya penanggulangan terorisme yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi,” ungkapnya dalam keterangan persnya.
Sejauh ini, sambungnya, kondisi keamanan di Indonesia tetap terjaga dan aparat pun sangat serius membasmi pelaku teror.
(Baca: Jokowi Tinjau Lokasi Pengeboman)
Karena secara keseluruhan wilayah Indonesia masih sangat aman dan kondusif, Misbakhun meyakini para investor tetap merasa aman. Dia optimistis stabilitas nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak akan terpengaruh teror bom.
“Karena para investor lebih mendasarkan keputusan investasi mereka lebih utama kepada alasan pada sentimen-sentimen ekonomi daripada sentimen-sentimen non ekonomi seperti keamanan karena mereka yakin bahwa pihak keamanan secara sungguh-sungguh melakukan upaya penanganan terhadap aksi teror,” kata dia.
Legislator Paryai Golkar itu meyakini langkah yang dilakukan Presiden Jokowi tidak hanya menguatkan masyakarat, tapi juga memberikan jaminan bagi investor dan para pelaku ekonomi.
(Baca Lagi: Jokowi: Aksi Pengeboman Sungguh Biadab)
Misbakhun mengatakan, keputusan Presiden Jokowi bersama Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan mendatangi lokasi pengeboman di Surabaya telah memberikan pesan yang nyata kepada dunia internasional bahwa pemerintahan saat ini sangat serius menjaga rasa aman sekaligus bersungguh-sungguh menangani permasalahan terorisme.
“Kedatangan Presiden Jokowi ke tempat kejadian perkara peledakan bom di Surabaya adalah bukti keseriusan pemerintah dan saya yakin akan menjadi sinyal positif dan akan direspons positif pula oleh investor,” ujar Misbakhun, Senin (14/5).
Pasca-teror bom di Surabaya, kata Misbakhun, masyarakat juga beramai-ramai memberikan dukungan ke pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk menindak para pihak yang terlibat dalam aksi keji itu. Harapan masyarakat terlihat masif di media konvensional ataupun media sosial.
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, bukan kali ini saja Indonesia disasar teror yang berpotensi berimbas ke perekonomian. Bahkan, para investor juga pernah mengalami periode-periode sulit saat teror demi teror marak di berbagai kota di tanah air.
Namun, para investor tetap bertahan menjaga investasi modal mereka di Indonesia.
“Dan tidak ada yang memindahkankan investasinya ke luar negeri karena teror,” ujar Misbakhun.