Ahad 13 May 2018 09:57 WIB

Pupuk Indonesia Perbaiki Irigasi di Lahan Rawan Banjir

Bantuan dana Pupuk Indonesia untuk PKT perbaikan saluran irigasi sepanjang 2 km.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Petani melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT) berupa perbaikan saluran irigasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (12/5). Diharapkan perbaikan irigasi bisa mendukung pengembangan pertanian di lokasi yang terkenal sering banjir tersebut.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Petani melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT) berupa perbaikan saluran irigasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (12/5). Diharapkan perbaikan irigasi bisa mendukung pengembangan pertanian di lokasi yang terkenal sering banjir tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Pupuk Indonesia mendanai program Padat Karya Tunai (PKT) perbaikan saluran irigasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (12/5). Diharapkan perbaikan irigasi bisa mendukung pengembangan pertanian di lokasi yang terkenal sering banjir tersebut.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Pupuk Kujang Indra Armansyah mengatakan, PKT disalurkan khusus pada perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana pendukung pertanian di pedesaan. Hal ini, sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Lewat PT Pupuk Kujang, produsen pupuk yang bertanggung jawab distribusi pupuk di wilayah Jabar-Banten, kami menyalurkan bantuan dana untuk PKT perbaikan saluran irigasi dua kilometer dengan lebar dua meter yang dikerjakan secara gotong royong oleh 400 warga desa," katanya.

Indra menyebut, pekerjaan PKT di Desa Tanjungsari meliputi perbaikan dinding saluran air, perbaikan pintu air dan pengangkatan lumpur serta normalisasi saluran irigasi. Sifat kegiatan PKT adalah swakelola yakni mengutamakan tenaga kerja dan material lokal desa yang berasal dari desa setempat. "Sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa," ujarnya.

Diketahui, daerah Tanjungsari terkenal dengan luasnya areal pertaniannya. Selain itu, Tanjungsari terkenal pula sebagai daerah rawan banjir. Setiap tahunnya, warga Tanjungsari mesti menjadi korban banjir karena meluapnya air Sungai cikidang

"Ketika banjir, areal sawah pun tergenanf air hingga mirip lautan. Ketinggian air saat banjir bervariasi dari hanya semata kaki hingga pernah mencapai sekitar dua meter," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement