REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso memberikan kuliah umum bertema 'Perkembangan Perbankan Syariah Dalam Era Milenial' di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (11/5). Hadi mengemukakan, generasi milenial umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Di sisi lain, generasi milenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung kesetaraan hak (misalnya tentang kaum minoritas).
“Mereka juga memiliki rasa percaya diri yang bagus, mampu mengekspresikan perasaannya, optimis, dan menerima ide-ide dan cara-cara hidup,” kata Hadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/5).
Karakteristik tersebut mendukung peningkatan transaksi belanja online dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan majemuk tahunan transaksi belanja online sebesar 30,7 persen, menggambarkan masih besarnya peluang bagi industri ekonomi digital untuk tumbuh. Pelaku ekonomi digital terdiri dari perusahaan Financial Technology (Fintech), e-Commerce, Market Place, dan toko online.
"Hadirnya Fintech dalam dunia layanan finansial membuat pergeseran perilaku pasar. Kehadiran Fintech menjadi ancaman atau peluang tergantung dari cara menyikapinya," kata Hadi.
Karenanya, dia menambahkan, diperlukan sebuah transformasi yang meliputi perubahan struktur organisasi termasuk sumber daya manusia (SDM), perubahan bisnis proses dan perubahan strategi. “Hal tersebut menjadi tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pasar dimana kebutuhan pasar jasa keuangan saat ini telah menuju era digitalisasi,” tuturnya.
BRISyariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari Internet Banking BRIS dan Mobile Banking andalan BRISyariah yang diberi nama BRIS Online. Dalam kuliah umum tersebut, BRISyariah bersama YBM BRI juga memberikan beasiswa sebesar Rp 48 juta kepada 10 orang mahasiswa dari keluarga tidak mampu namun berprestasi.