Sabtu 12 May 2018 05:50 WIB

Ingin Beli Surat Utang Ritel Secara Online? Begini Caranya

Surat utang ritel akan dijual secara online mulai 14 hingga 25 Maret 2018

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah untuk pertama kali meluncurkan penjualan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel secara daring atau dikenal dengan e-SBN. Saving Bonds Ritel (SBR) seri SBR003 akan dijual mulai 14 hingga 25 Maret 2018.

Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Berikut adalah langkah-langkah untuk membeli obligasi negara tersebut seperti disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman.

Pertama, calon investor melakukan registrasi melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi (midis). Untuk diketahui, pemerintah telah menunjuk sembilan midis yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, Trimegah Sekuritas, Bareksa, Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan Investree.

Kemudian, calon investor diminta untuk membuat Single Investor Identification (SID) dan rekening surat berharga via sistem pemesanan daring. Calon investor lalu melakukan pemesanan melalui sistem elektronik masing-masing midis. Pemesanan yang telah diverifikasi kemudian akan mendapatkan kode pembayaran. Kode tersebut digunakan untuk menyetorkan dana sesuai pemesanan.

Pembayaran dilakukan melalui bank persepsi dengan berbagai saluran pembayaran seperti ATM, internet banking, dan mobile banking dengan batas waktu yang telah ditentukan. Setelah itu, calon investor memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan notifikasi melalui email maupun sistem midis. Terakhir, investor menerima bukti konfirmasi kepemilikan SBN ritel melalui email dan sistem midis.

Luky mengatakan, penjualan SBN ritel melalui daring adalah upaya untuk bisa menjangkau investor muda. "Selama ini pembeli SBN ritel kita itu kebanyakan usia di atas 40 tahun. Kita ingin perluas basis investor kita," ujar Luky dalam konferensi pers di kantor Kemenkeu, Jakarta pada Jumat (11/5).

SBR003 akan ditawarkan mulai 14 hingga 25 Maret 2018. Obligasi negara tersebut tidak dapat diperdagangkan dan memiliki jatuh tempo 20 Mei 2020.Pemerintah akan menetapkan hasil penjualan pada 28 Mei 2018 dengan setelmen pada 31 Mei 2018.

Masyarakat dapat membeli SBR003 dengan pemesanan minimal sebesar Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. Jenis kupon SBR003 mengambang dengan tingkat kupon minimal mengacu pada BI 7 Days Reverse Repo Rate ditambah dengan spread 255 basis poin.

"Kalau suku bunga BI 4,25 persen terus ditambah 255 basis poin maka kuponnya 6,8 persen. BI kan sifatnya naik turun, kalau naik kita akan sesuaikan, kalau turun itu ada floornya yaitu 4,25 persen atau tidak mungkin lebih rendah dari 6,8 persen. Ini diharapkan bisa menarik para investor ritel tadi," ujar Luky.

Tingkat kupon akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali dengan mengacu pada tingkat suku bunga bank sentral. Pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 20 setiap bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement