REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani mengungkapkan, semua proyek yang sedang dikerjakan di Jalur Tol Jakarta-Cikampek akan dihentikan pada saat arus mudik dan arus balik menjelang Lebaran 2018.
Desi menuturkan, penghentian seluruh proyek tersebut merupakan hal yang sangat penting terutama agar lalu lintas tidak terhambat dengan proyek yang sedang berjalan. Penghentian proyek akan dilakukan 10 hari sebelum dan 10 hari setelah Lebaran.
"Kalau hal itu tidak dilakukan, kami mengatur traffic dan lalin-lain itu terlalu besar hambatannya. Tapi dengan itu dilakukan, sisanya adalah kami melakukan peningkatan-peningkatan (pelayanan). Karena di Jakarta-Cikampek ada LRT, ada elevated, ada kereta cepat," kata Desi di Kantor Pusat PT Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (7/5).
Dalam mendukung pelayanan pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran nanti, pihaknya juga menyiapkan card reader mobile di tiap-tiap gardu di jalan tol. Alat tersebut akan dapat mempermudah pengguna jalan tol untuk melakukan tapping menggunakan uang elektronik. Sehingga dapat mengurai kepadatan antrean di gerbang tol.
"Saat ini sudah elektronifikasi, fungsi itu sudah digantikan dengan yang namanya mobile reader. Jadi alat yang biasanya di tapping di gardu itu, alatnya bisa berjalan dibawa sama petugas kita," ujarnya.
Pihaknya pun telah mempersiapkan lebih dari 100 card reader mobile yang tersebar di seluruh gerbang tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga. Alat tersebut di antaranya terdapat di Gerbang Tol Kayu Besar, Gerbang Tol Cimanggis Utama, dan gerbang tol lainnya.
"Nanti di gardu ada petugas-petugas yang ditempatkan (untuk menjalankan card reader mobile). Itu cepeat sekali transaksinya. Lebih dari 100 (card reader mobile yang disipakan), tersebar banyak sekali," ujarnya.