Sabtu 05 May 2018 11:20 WIB

Jelang Ramadan, Mendag Pantau Harga ke Pasar Andir

Selain ke pasar, tim pun melakukan pantauan ke Bulog.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Meteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersilaturahim dengan pedagang pasar / Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Meteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersilaturahim dengan pedagang pasar / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Menjelang ramadan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok ke Pasar Andir, Sabtu (5/4). Menurut Enggartiasto, ia melakukan pantauan langsung ke pasar bersama Dirkrimsus Polri dan Dirjen Perdagangan dalam negeri. Selain ke pasar, tim pun melakukan pantauan ke Bulog.

"Kami ingin melihat perkembangan dan ketersediaan stok bahan pokok. Kita fokus utama beras, jadi harus dipastikan tersedia beras kualitas medium dengan harga maksimum eceren tertinggi," ujar Enggar kepada wartawan.

Enggar menegaskan, pasar tradisional wajib menjual beras medium dengan HET di bawah Rp 9.450. Kalau tidak ada stok lokal, maka Bulog siap memasok dan menyiapkan itu. Secara periodik, kata dia, pihaknya pun sudah meminta bantuan Satgas Pangan untuk melihat mengecek ada atau tidak kebutuhan pokok. Sehingga, rakyat bisa dapat beras kualitas medium.

"Ini bukan hanya menjelang ramadan saja tapi akan berjalan terus, akhir tahun kita jamin dan seterusnya," katanya.

Enggar mengatakan, ia akan menyiapkan beras serapan dalam negeri sebagai prioritas atau impor pun akan disiapkan. Karena, ketersediaan bahan pokok fokus utama pada beras dan harga ditekan.

"Kata presiden capai dulu kemudian dengan stok yang meningkat maka kita akan turunkan lagi. Jangan pernah ada yang main-main. Saya terima kasih kepada dirkrimsus polda yang detail tau semua pemain itu," katanya.

Terkait harga kebutuhan pokok, menurut Enggar, dari pantauannya harga bahan pokok relatif stabil. Termasuk stok juga aman. Distribusi pub, akan selalu diawasi jangan sampai dengan alasan distribusi terhambat lalu terjadi lonjakan harga.

"Sejuah ini rata-rata stabil, kalaupun ada kenaikan ini seperti daging ya lokal. Karena memang jenisnya beda itu pasti mahal Rp 100 sampai Rp 110," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement