Jumat 04 May 2018 09:17 WIB

Kemenkeu Belum Putuskan Soal Penambahan Subsidi Solar

Kementerian ESDM memprediksi penambahan subsidi solar berkisar Rp 500-1.500 per liter

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Solar bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Solar bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenleu), Askolani mengatakan pihak Kementerian Keuangan baru akan membahas hitung hitungan penambahan subsidi solar. Ia mengatakan pihak Kementerian ESDM sudah mendiskusikan hal ini kepada Kementerian Keuangan.

"Nanti masih akan dibicarakan lagi detailnya untuk hal itu," ujar Askolani saat dihubungi Republika, Jumat (4/5).

Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan pemerintah memutuskan untuk menambah subsidi Solar untuk bisa membantu mengurangi beban Pertamina. Meski dipastikan subsidi solar akan ditambah, namun Djoko mengatakan saat ini besaran subsidi masih dalam tahap perhitungan.

Djoko memprediksi penambahan subsidi Solar akan berkisar Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter. "Iya kira-kiralah. perhitngan sementara ya. masih kasar," ujar Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (3/5).

Djoko menjelaskan terkait rencana ini pihak Kementerian ESDM sudah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Dalam waktu dekat, pihak pemerintah akan berbincang dengan Komisi VII DPR RI terkait hal ini.

"Kalau memang harus meminta persetujuan parlemen, ya nanti kita ajukan, kan tiap tahun ada APBN Perubahan," kata Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement