Rabu 02 May 2018 23:00 WIB

Darmin: Kebijakan Suku Bunga Bisa Redam Pelemahan Rupiah

Rupiah terpengaruh sentimen membaiknya perekonomian AS.

Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan pernyataan terkait angka inflasi April 2018 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gedung Kemenko, Rabu (2/5).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan pernyataan terkait angka inflasi April 2018 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Gedung Kemenko, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penyesuaian suku bunga acuan bisa menjadi salah satu cara untuk meredam perlemahan rupiah yang terpengaruh oleh tekanan global.

"Itu salah satu cara yang biasanya berpengaruh kepada meredam atau memperlambat, kalau bisa menghentikan kurs," kata Darmin di Jakarta, Rabu (2/5).

Darmin mengatakan kenaikan suku bunga acuan tersebut bisa menahan depresiasi rupiah agar tidak terus-terusan terpengaruh oleh sentimen positif dari membaiknya perekonomian AS. "Kalau tekanan kursnya berjalan terus, pasti adjustmentnya di tingkat bunga," katanya.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan kenaikan suku bunga acuan bisa menjadi upaya jangka pendek yang dilakukan bank sentral untuk menekan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menyentuh Rp 13.900. "Jangan alergi dengan menaikkan suku bunga karena ini bagian dari taktik jangka pendek," kata Tony.

Tony mengatakan kenaikan suku bunga acuan dari saat ini sebesar 4,25 persen bisa menjadi alternatif bank sentral untuk menjaga fluktuasi kurs rupiah agar tidak sepenuhnya bergantung dari cadangan devisa. "Kalau naik setidaknya 25 basis poin, mudah-mudahan rupiah masih terselamatkan," kata pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini. Ia meyakini dengan kenaikan suku bunga acuan tersebut maka pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS dapat lebih terkendali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement