REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) gencar melakukan pendataan pelanggan penerima subsidi listrik. Kepala Divisi Niaga PLN, Yudi Seto Wicaksono mengatakan, ini merupakan langkah yang dilakukan agar subsidi yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
"Subsidi harus tepat sasaran, jangan sampai orang yang belum mendapat subsidi malah tidak menerima," kata Yudi saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Kalasan yang merupakan salah satu rayon di DI Yogyakarta, Jum'at (27/4).
Yudi berpendapat, ini seiring pula dengan rasio elektrifikasi yang memang belum 100 persen di Indonesia. Artinya, baru ada 95 persen, sisanya ada masyarakat yang berada di pelosok, jauh dari jangkauan dan kurang mampu belum mendapatkan subsidi.
Yudi mengatakan, jika mampu, tentu mereka akan memiliki genset dan memiliki listrik. Rasio elektrifikasi itu sendiri merupakan jumlah keluarga yang menikmati listrik, baik dari PLN maupun non-PLN, dibagi total kepala keluarga di Indonesia. "Kalau ada belum 100 persen, berarti ada masyarakat yang belum mendapat listrik, ini mestinya yang mendapat subsidi," ujar Yudi.
Ia menegaskan, justru merekalah yang berhak mendapatkan subsidi, dibandingkan mereka yang berada mendekat ke tengah kota dan sekarang menerima subsidi. Karenanya, dengan tepat sasaran seperti ini mestinya mereka yang berhak benar-benar mendapatkan subsidi. "Uangnya untuk infrastruktur, supaya bisa melistriki yang lain," kata Yudi.