Rabu 25 Apr 2018 15:47 WIB

CSR Antar BPI Raih 3G Social Empowerment Award 2018

Program CSR BPI juga dianggap tepat sasaran.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu program pembinaan masyarakat PT BPI.
Foto: Dokumen.
Salah satu program pembinaan masyarakat PT BPI.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Bhimasena Power Indonesia(BPI), selaku pemrakarsa dan pengelola proyek PLTU 2 x 1000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kembali meraih apresiasi internasional. Berkat komitmen dalam pemberdayaan masyarakat Batang melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), BPI meraih penghargaan 3G Social Empowerment Award dalam ajang Global GoodGovernance Award 2018.

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Operasional BPI, Shiroki Yamashita, dan Manajer CSR BPI, Bhayu Pamungkas dari CEO Cambridge IFA, Dr Shofia Azmi, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (23/4) malam.

"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja keras perusahaan, Pemerintah Kabupaten Batang dan juga masyarakat dalam beragam program CSR mendapat pengakuan dunia internasional," ujar Yamashita, melalui rilis yang diterima Republika, Selasa (24/4).

Pengakuan dan penghargaan ini, jelasnya, bakal menjadi motivasi bagi BPI untuk terus berinovasi dalam melaksanakan program-program pemberdayaan sosial kemasyarakatan.

Ia juga menyampaikan, ajang penghargaan Global Good Governance Award 2018 diberikan oleh Cambridge IFA untuk ketiga kalinya dan diikuti oleh berbagai perusahaan serta lembaga di sejumlah negara.

Penghargaan 3G Social Empowerment Award 2018 diberikan kepada BPI karena program pemberdayaan masyarakat yang terdampak pembangunan PLTU Jawa Tengah dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dalam tingkat yang baik.

Penyelenggara Global Good Governance Award 2018, juga menilai program CSR BPI juga dianggap tepat sasaran, karena dilaksanakan sesuai aspek lingkungan dan dampak sosial pada masyarakat.

"BPI dianggap sukses memberdayakan masyarakat, selain dilakukan melalui program CSR yang komprehensif juga disertai dengan program mitigasi sosial, seperti kompensasi sosial, pemberian lahan pengganti, penciptaan lapangan kerja, dan program Rumah Ikan," jelasnya.

Semua program itu, lanjut Yamashita, perusahaan pun dinilai telah memenuhi lima aspek utama penilaian yang meliputi transparansi, tanggung jawab sosial, keberlanjutan program, dampak sosial, dan inovasi.

Manajer CSR BPI, Bhayu Pamungkas menambahkan, BPI memiliki komitmen terus memberdayakan masyarakat Batang melalui program-program yang tepat guna dan inovatif guna menghasilkan multiplier effect di bidang ekonomi dan sosial.

Adapun rangkaian program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan BPI akan terus ditingkatkan untuk pengembangan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan. Salah satunya, papar dia, dengan menginisiasi berbagai Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang hingga saat ini telah mencapai 155 KUB yang ada di desa terdampak pembangunan PLTU Jawa Tengah.

"Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, BPI juga menjalankan rangkaian program yang bertumpu pada pengembangan ekonomi, aspek pendidikan, kesehatan, sosial budaya, lingkungan, dan infrastruktur," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement