REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp 1,04 triliun pada kuartal pertama 2018. Angka itu turun satu persen dibandingkan akhir kuartal tahun lalu.
Menurut Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia, angka itu masih berada di posisi stabil. "Awal tahun ini kami tumbuh berkelanjutan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (20/4).
Biaya kredit perusahaan pun menunjukkan tren perbaikan per Maret 2018. Dengan turun sebesar empat persen menjadi Rp 789 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Bank Danamon juga melanjutkan pengelolaan biaya operasional yang disiplin, menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan pada tingkat 48 persen.
"Di awal tahun ini, kami membangun pondasi untuk tumbuh berkelanjutan. Layanan digital serta kemitraan strategis turut pula ditingkatkan demi menyediakan pengalaman lebih baik bagi nasabah," jelas Satinder.
Ia menyebutkan, pada tiga bulan terakhir, Danamon sudah meluncurkan layanan dompet digital D-Wallet dan DOKU. Kemudian melakukan kemitraan Kartu Kredit Korporat dengan Shell, solusi pembayaran nontunai dengan Railink, serta kemitraan financial supply chain dengan beberapa perusahaan multinasional.
"Kuartal pertama tahun ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda positif. Seiring dengan kredit yang mulai tumbuh di beberapa segmen usaha, seperti segmen consumer mortgage, serta UKM dan pembiayaan kendaraan bermotor," tuturnya.
Ia menambahkan, anak usaha Bank Danamon yakni perusahaan pembiayaan bermotor Adira Finance turut membaik. Dengan pertumbuhan lima persen di kuartal pertama 2018 ini.