Senin 16 Apr 2018 12:00 WIB

Pemerintah Korsel Sebut General Motors Harus Mandiri

GM terpaksa angkat kaki dari Korea Selatan untuk mengurangi kerugian.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
General Motors
General Motors

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan General Motors (GM) akan menutup pabriknya di Gunsan, Korea Selatan. Akibatnya, Pemerintah Korea Selatan menetapkan Gunsan sebagai 'zona krisis industri'.

Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon mengatakan, dana publik hanya dapat digunakan untuk mendukung unit otomotif General Motors di Korea Selatan. Hal ini dapat membuat bisnis GM bertahan dalam jangka panjang.

Dilaporkan Reuters, Senin (16/4), Kim mengatakan, pemegang saham utama GM dan pihak-pihak lain harus dengan cepat mencapai kesepakatan untuk memperbaiki kerugian perusahaan. Tak hanya itu, pemerintah melakukan beberapa langkah guna mengatasi pengangguran. Salah satunya dengan memberikan bantuan dana kepada perusahaan-perusahaan menengah hingga kecil. Khususnya bagi yang terkena dampak rencana penutupan GM.

Langkah tersebut dilakukan berdasarkan rencana bank sentral untuk memberikan dana sekitar 38 juta dolar AS. Selain itu, pemerintah juga akan menawarkan dana sekitar 240 miliar won dalam jaminan pinjaman dan pinjaman berbunga rendah kepada wilayah yang terkena restrukturisasi perusahaan, termasuk Gunsan.

Adapun GM terpaksa angkat kaki dari Korea Selatan untuk mengurangi kerugian akibat menambahnya penjualan produknya di pasar Korea Selatan. Perusahaan otomotif terbesar asal Amerika Serikat memiliki aset mencapai 82,3 miliar dolar AS, namun mempunyai utang sebesar 172,8 miliar AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement