Senin 16 Apr 2018 11:11 WIB

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan, Bio Farma Gelar Santri Sehat

Diharapkan kegiatan dapat memberi edukasi pentingnya vaksin di lingkungan pesantren.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Head of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief memberikan sambutan dalam acara Santri Sehat 2018 yang digelar di Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik, Senin (16/4).
Foto: Dadang Kurnia/REPUBLIKA
Head of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief memberikan sambutan dalam acara Santri Sehat 2018 yang digelar di Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GERSIK -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan produsen Vaksin dan Antisera, Bio Farma, kembali menggelar Santri Sehat 2018. Kegiatan yang bekerja sama dengan Republika ini diselenggarakan pada 16 hingga 19 April, di empat pondok pesantren atau boarding school yang berada di Jawa Timur  dan Jawa Tengah.

Keempat pesantren yang dimaksud adalah Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik, Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Pesantren Pabelan Magelang, dan Pesantren As Salam, Solo. Setidaknya, 300 santri di masing-masing pondok pesantren dipastikan terlibat dalam kegiatan tersebut.

Head of Corporate Communication Bio Farma, Nurlaela Arief, menyampaikan kegiatan ini merupakan rangkaian Pekan Imunisasi Dunia, yang diperingati setiap 24-30 April di seluruh dunia. Khusus di Indonesia, tema tahun ini adalah "Capai Imunisasi Rutin Lengkap, Bersama Melindungi dan Terlindungi".

"Diharapkan dengan adanya program ini, para santri, pengajar, dan pengurus pesantren mendapatkan gambaran edukasi pentingnya vaksin dan menjaga kesehatan di lingkungan pesantren" kata Nurlaela dalam sambutannya Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik, Senin (16/4).

Nurlaela melanjutkan, Bio Farma sebagai BUMN selalu mendukung pemerintah, karena memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Khususnya generasi muda akan pentingnya vaksinasi.

Nurlaela juga mengungkapkan pentingnya gelaran Santri Sehat. Itu tak lain karena selain para santri sebagai generasi muda, para ustaz dan ustazah juga memiliki peranan yang cukup besar dalam mempengaruhi lingkungannya.

"Mereka juga dapat menjadi agent of change atau agen penyebar informasi, untuk itu perlu diberikan informasi yang baik dan benar," ujar Nurlaela.

Dalam acara tersebut, dihadirkan juga narasumber Dokter Nanung Danar Dono, yang merupakan direktur Halal Centre UGM dan pengajar di UGM Yogyakarta. Dihadirkannya Nanung juga dimaksudkan untuk memaparkan edukasi terkait kesehatan dan mengungkap fakta-fakta tentang vaksin.

Nanung dalam paparannya menyampaikan berbagai fakta tentang kesehatan, termasuk fakta bahwa vaksin digunakan di lebih dari 183 negara di dunia. Namun, saat ini masih ada sebagian masyarakat yang merasa anak-anaknya sehat walaupun tidak diberikan vaksin.

"Padahal manfaat vaksin sangar luar biasa. Manfaat vaksin, apabila kita bisa mencapai imunisasi rutin lengkap, bersama melindungi dan terlindungi, atau yang disebut herd immunity," kata nanung.

Nanung juga mengingatkan para santri dan pengurus pondok pesantren untuk tidak mudah percaya terhadap informasi-informasi hoaks. Itu tak lain karena akhir-akhir ini, banyak informasi bohong yang beredar, yang menyebutkan vaksin berbahaya, dan didesain untuk melumpuhkan generasi bangsa.

Bahkan, kata dia, ada juga beberapa informasi yang menyebutkan vaksin haram. "Makanya jangan percaya informasi-informasi bohong tersebut. Karena sebenarnya, vaksin sangat bermanfaat bagi kesehatan kita," kata Nanung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement