Ahad 15 Apr 2018 17:39 WIB

Kadin: Kerja Sama Jalur Sutra, Indonesia Terima Investasi

Kerja sama ini tidak menutup kemungkinan kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA).

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Citra Listya Rini
Diagram rencana Cina untuk Jalur Sutra baru.
Foto: ABC
Diagram rencana Cina untuk Jalur Sutra baru.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  —  Adanya kerja sama Indonesia dengan Cina melalui program One Belt One Road (OBOR) akan menguntungkan Indonesia. Sebab, Indonesia akan mendapatkan banyak investasi terutama infrastruktur di empat fokus daerah, yakni Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Bali.

"Tentunya ini menguntungkan karena kita memang masih mesti banyak membangun infrastruktur untuk konektivitas,” kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/4).

Menurut dia, saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak mencukupi untuk pemenuhan proyek infrastruktur. Itu artinya, diperlukan investasi secara langsung dari pihak asing atau foreign direct investment (FDI).

Kerja sama ini tidak menutup kemungkinan kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA). Namun, untuk TKA sekarang diatur dengan Peraturan Menteri (Permen) terbaru. Permen tersebut memudahkan TKA untuk pengurusan perizinan dan periode waktu berlakunya izin.

"Pengiriman TKA Cina ke Indonesia berhubungan dengan project yang akan dikembangkan tapi tetap mengikuti aturan dalam Permen tersebut," ujar Shinta.

Keputusan kerja sama OBOR diakui Shinta telah melibatkan Kadin. Pihaknya diajak berdiskusi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. "Tapi tentu saja negosiasi akhir ada ditangan pemerintah,” kata Shinta menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement