REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menghadiri forum investasi internasional bernama Annual Investment Meeting (AIM) di Dubai World Trade Centre, 9-10 April 2018. Dalam kesempatan tersebut, Bambang mempromosikan peluang investasi dan skema kerja sama yang bisa digarap Pemerintah Indonesia dengan investor.
Bambang menjelaskan, dirinya mempromosikan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) serta pembiayaan infrastruktur non-anggaran pemerintah (PINA) sebagai alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur publik di Indonesia. Saat ini, terdapat 19 sektor yang dapat dikerjasamakan Pemerintah Indonesia melalui skema KPBU, beberapa di antaranya sektor konektivitas, perkotaan, dan sosial.
Skema PINA memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi fasilitasi untuk memfasilitasi proyek-proyek untuk mencapai tahap financial close, serta memberikan saran penstrukturan proyek dan pembiayaan. "Kedua, fungsi ekosistem untuk membangun iklim investasi infrastruktur melalui pengkajian regulasi serta percepatan implementasi instrumen creative financing," kata Bambang dalam keterangan resmi, Rabu (11/4).
Sedangkan fungsi ketiga adalah mempersiapkan daftar proyek yang siap ditawarkan kepada investor serta potensial investor yang akan berinvestasi.
Saat ini PINA Center yang berada di Kementerian PPN/Bappenas berperan untuk memberikan informasi perkembangan proyek-proyek kepada para investor untuk mewujudkan iklim investasi yang dapat mendorong peningkatan investasi di Indonesia.
Diharapkan melalui alternatif skema pembiayaan KPBU dan PINA, kekurangan pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dipenuhi, kata dia.
Di hadapan investor internasional, Bambang juga sempat memaparkan potensi perekonomian Indonesia. Dia menjelaskan, Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berada pada peringkat 15 dalam perekonomian dunia. Berdasarkan sumber dari PWC, Indonesia berada di peringkat ke-4 dalam perkembangan infrastruktur.
Indonesia juga masuk dalam tiga besar negara tujuan investasi yang menarik di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi dan stabil di atas lima persen.
Bambang berharap invesotor Uni Emirat Arab dapat meningkatkan investasinya di Indonesia. Hingga saat ini, realisasi investasi UEA di Indonesia berada di peringkat ke-27. "Investasi meliputi sektor pertanian, perhotelan, transportasi, kawasan industri, dan telekomunikasi, ujarnya.