Senin 09 Apr 2018 16:51 WIB

Larangan CPO di Uni Eropa Dapat Merugikan Indonesia

Pemerintah tidak akan berdiam diri jika Uni Eropa menganggu ekspor CPO Indonesia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil  (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parlemen Uni Eropa yang telah menyetujui rencana phase out biodiesel berbahan minyak sawit mentah atau crude palm oil pada 2021. Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan, rencana ini dapat merugikan ekspor CPO Indonesia, termasuk produk turunannya.

"Ekspor kita tertinggi adalah CPO dan seluruh derivativenya, kemudian batubara. Jadi kalau itu terganggu, kita semua terganggu. Kalau kita diganggu, kita juga bisa ganggu (Uni Eropa)," ujar Enggar yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (9/4).

Menurut Enggar, rencana larangan biodiesel berbahan CPO dan produk turunannya ini dapat menimbulkan perdagangan yang tidak adil. Uni Eropa mulai melakukan kampanye negatif dengan mengangkat isu kerusakan lingkungan dan mengedepankan kampanye produk-produk makanan yang tidak mengandung kelapa sawit. Enggar meminta, sebaiknya Uni Eropa juga dapat membandingkannya dengan produk minyak nabati lainnya.

(Baca: Mendag Duga Uni Eropa Larang CPO Karena Persaingan Bisnis)

"Misalnya ya bandingkan dengan vegetables oil lain, bandingkanlah itu mereka memerlukan berapa besar lahan peternakan sapi itu dan itu lebih merusak lingkungan. Kenapa merea tidak melakukan hal serupa? Itu saja," kata Enggar.

Enggar menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan berdiam diri jika Uni Eropa menganggu ekspor CPO Indonesia. Menurutnya, Indonesia akan mengambil tindakan pembalasan terhadap Uni Eropa salah satunya yakni menghentikan pembelian pesawat Airbus. "Kita akan selalu bereaksi untuk mengambil langkah akibat dari ancaman mereka," ujar Enggar.

Diketahui, Parlemen Uni Eropa telah menyetujui rencana phase out biodiesel berbahan minyak sawit mentah atau crude palm oil pada 2021. Kendati belum final, rencana ini mengancam ekspor biodiesel RI. Adapun Indonesia merupakan negara eksportir terbesar CPO. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement