Rabu 04 Apr 2018 16:40 WIB

Pemkot Tasik Sulit Penuhi Target Produksi Beras dari Pemprov

Diperkirakan produksi beras hanya mampu mencapai 6,3 ton per hektar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
 Beras produksi petani Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Nasih Nasrullah
Beras produksi petani Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya kesulitan memenuhi target produksi beras sebesar 6,5 ton per hektar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Diperkirakan produksi beras hanya mampu mencapai 6,3 ton per hektar.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Deddy Supriadi mengakui memang setiap tahun menargetkan peningkatan produksi beras sekitar lima persen. Jumlah produksi beras di Kota Tasikmalaya tahun lalu, kata dia baru mencapai 6,2 ton per hektar. Jumlah itu belum mampu menyesesuaikan dengan target dari Pemprov Jabar. "Tahun ini Pemprov Jabar menargetkan kepada kami 6,5 ton per hektar untuk produksi beras. Meski berat, tapi tetap akan coba kejar dengan berbagai upaya," katanya pada wartawan, Rabu (4/4).

Ia menilai faktor cuaca menjadi salah satu kendala guna mencapai target tersebut. Sehingga ia merasa target realistis untuk produksi beras di Kota Tasikmalaya ialah 6,3 ton per hektar. "Perlu diperhitungkan kadang ketika cuaca diprediksi hujan tinggi, malah kering. Begitupun sebaliknya. Jadi, kami tidak muluk-muluk paling 6,3 ton target realistisnya tahun ini," ujarnya.

Di sisi lain, harga beras per kilogram saat ini sudah kembali normal di angka 10 ribu-12 ribu. Sebelumnya, harga beras memang sempat mengalami kenaikan. Ia merasa heran dengan fenomena kenaikan itu. "Sebenarnya dari petani normal saja. Bahkan, saat ini pun sudah panen. Jadi, diharapkan harga beras di pasar bisa turun kembali," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement