REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pegadaian (Persero) menyelenggarakan pameran literasi (literation fair) di 19 kota di Indonesia. Kegiatan tersebut dijadikan salah satu solusi rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bisnis pergadaian serta memperkenalkan berbagai produk dan layanan.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso, mengatakan memperingati ulang tahun PT Pegadaian ke-117, Pegadaian menggencarkan literasi keuangan di berbagai kota. "Tujuannya agar pengetahuan masyarakat tentang bisnis pergadaian dan produk serta layanan Pegadaian meningkat," kata Sunarso, melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (1/4).
Menurut data riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, literasi atau pengetahuan penduduk tentang pergadaian terbilang rendah. Hanya sekitar 15 persen dari jumlah penduduk indonesia yang mengetahui pergadaian dan hanya lima persen yang menjadi nasabah Pegadaian.
Sunarso menjelaskan, kegiatan Pegadaian Literation Fair serupa roadshow ke berbagai mal di 19 kota di Indonesia. Yakni, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Bandung, Jakarta, Semarang, Tegal, Yogyakarta, Bekasi, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, dan Jayapura. Khusus di Jakarta, acara digelar di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (31/3).
Dia berharap dari hari ke hari semakin banyak masyarakat khususnya pelaku usaha mikro dan UKM yang mengenal Pegadaian. Sebab, Pegadaian menargetkan target tahun ini meningkatkan nasabah sekitar 2 juta nasabah menjadi 11,5 juta nasabah.
“Literation Fair menjadi sangat strategis dan efektif untuk memperkenalkan bisnis pergadaian dan juga PT Pegadaian (Persero) beserta produk dan layanannya," ucapnya.
Baca: Pegadaian Targetkan Laba Rp 27 Triliun pada 2018
Menurut Sunarso, untuk mencapai 11,5 Juta nasabah pada tahun ini, Pegadaian akan melakukan digitalisasi business process, pengembangan distribution channel melalui Agen Pegadaian maupun produk berbasis digital dan tranformasi di bidang human capital, termasuk corporate culture.
Sunarso menambahkan, saat ini Pegadaian sudah terjun ke berbagai lini bisnis selain gadai yang belum banyak diketahui masyarakat. Seperti mikro finansial, pola pembiayaan syariah, investasi emas, tabungan emas, aneka jasa pembayaran iuran televisi berlangganan, telepon, air, pembelian pulsa hingga gadai emas untuk ibadah haji.
"Dengan berinteraksi yang intens dengan para pelaku usaha dan masyarakat khususnya generasi milenial yang sering berkunjung ke mal, kami harapkan terjadi multiplier effect penyebaran informasi tentang Pegadaian. Karena banyak sekali produk-produk pegadaian yang berbasis kerakyatan, tapi belum dikenal luas oleh publik," tambah Sunarso.
Baca: Pegadaian Luncurkan Layanan Digital Gadai tanpa Bunga