REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank di Indonesia tengah diincar oleh beberapa perusahaan asing. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengaku akan memberi izin sepanjang tidak menyalahi aturan, memenuhi persyaratan, serta menambah kontribusinya terhadap perekonomian Tanah Air.
Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi menilai, hal itu bisa berdampak positif. Terutama bila dikelola dan diatur dengan baik oleh OJK sebagai regulator.
Apalagi, kata dia, bank-bank di Indonesia membutuhkan modal lebih banyak untuk bisa melakukan ekspansi bisnis. "Dengan modal lebih kuat, bank-bank domestik bisa lebih aktif lakukan kegiatan perbankan, termasuk salurkan kredit," ujar Eric saat dihubungi Republika.co.id, Jumat, (30/3).
Investor asing pun memerlukan bank-bank lokal sebagai mitra agar bisa mengakses para nasabah di Indonesia yang potensial. Hal itu karena kelas menengah terus tumbuh.
"OJK juga terus mendorong merger dan akuisisi agar sistem perbankan lebih sehat dan kuat. Jadi kuncinya adalah bagaimana OJK bisa mengatur dan mengelola," tegas Eric.
Sebagai informasi, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG) berencana mengakuisisi saham Bank Danamon sebanyak 73,8 persen. Kemudian Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) juga ingin merger dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).