Rabu 28 Mar 2018 13:58 WIB

Adaro Ekspansi Tambang Batu Bara Hingga Australia

Ini merupakan investasi terbesar Adaro selama ini di luar wilayah Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy bekerja sama dengan EMR Capital mengakuisisi tambang Kestrel, salah satu tambang batu bara milik Rio Tinto yang ada di Australia. Penandatanganan akuisisi ini dilakukan pada Selasa (27/3) kemarin.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Tohir mengatakan, langkah akuisisi tambang Kestrel ini merupakan investasi terbesar Adaro selama ini di luar wilayah Indonesia. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 30,91 triliun, tambang Kestrel ini akan menambah cadangan baru bagi Adaro. "Ini tonggak penting bagi kami. Ini salah satu investasi strategis Adaro," ujar Boy, sapaan Garibaldi, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/3).

Boy berharap kerja sama dengan EMR Capital ini bisa menjadi lebih baik ke depannya. Ia mengatakan, terkait pengoperasioan tambang Kestrel tersebut nanti akan dilakukan bersama-sama antara EMR dan Adaro.

Boy menjelaskan, tambang Kestrel terletak di cekungan Bowen, salah satu wilayah utama batu bara metalurgi di dunia. Kestrel memproduksi batu bara kokas keras sebesar 4,25 juta ton (berdasarkan kepemilikan 100 persen) pada 2017. Tambang itu memiliki cadangan yang dapat dipasarkan sebesar 146 juta ton serta sumber daya sebesar 241 juta ton per 31 Desember 2017.

CEO EMR Jason Chang menjelaskan, kerja sama dengan Adaro merupakan kesempatan yang penting dan menjanjikan. Ia mengatakan, langkah EMR bersama Adaro mengakuisisi tambang Kestrel merupakan kesempatan yang besar sebab tambang Kestrel merupakan cadangan baru di dunia. "Batu bara sendiri merupakan salah satu dari empat komoditas binis kami selama ini," ujar Jason.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement