REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengumpulkan ratusan perwakilan dari pondok pesantren yang akan dan telah bekerja sama dalam program bank wakaf mikro. Dalam pertemuan di Istana Negara, Rabu (28/3) itu, Jokowi juga mengundang pedagang yang meminjan di bank wakaf.
Sebelum pertemuan itu, Jokowi meninjau sejumlah produk pedagang yang telah ikut program bank wakaf mikro. Beberapa produk yang dipamerkan dalam pertemuan tersebut di antaranya aneka gorengan, bakso, pulsa, baju batik, kerajinan tangan, kelontong, dan surabi.
Jokowi pun sempat bertegur sapa dan berbincang secara langsung dengan para penjual. Satu hal yang ditekankan Jokowi adalah besaran pinjaman dari bank wakaf mikro. "Cukup nggak pinjamannya?," ujar Jokowi kepada penjual dagangan kelontong.
"Ya kalau bisa ditambah pak," ujar penjual tersebut.
"Tapi buat apa lagi emang? Emang masih kurang?," kata Jokowi. Penjual tersebut pun menuturkan bahwa pinjaman yang diberikan bank wakaf mikro masih relatif kecil. Dia berharap agar nilai pinjaman bisa dinaikkan. "Tapi jangan lupa untuk mengembalikannya ya," kata Jokowi.
Pinjaman yang diberikan bank wakaf mikro sebesar Rp 1 juta per nasabah. Namun jumlah tersebut bisa bertambah jika pengembalian pinjaman nasabah berjalan lancar. Besaran pengembalian tersebut pun berbeda-beda untuk setiap bank wakaf mikro tergantung pondok pesantren yang menjalankan. Setiap nasabah bisa mengembalikan Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu setiap pekan.