Ahad 25 Mar 2018 16:33 WIB

Bappenas Perkuat Strategi Atasi Ketimpangan

Dengan pembangunan merata Indonesia diharapkan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Foto: Dok Bappenas
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas terus mendorong peningkatan pemerataan pembangunan. Dengan pembangunan yang merata dan berkelanjutan, Indonesia diharapkan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada 2025.

Untuk mencari solusi atas permasalahan ketimpangan, Bappenas bakal menggelar Indonesia Development Forum (IDF) 2018 pada 10-11 Juli 2018 di Jakarta. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada tujuh subtema besar yang diharapkan dapat memberikan masukan solusi dan inovasi pembangunan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut.

"Hasil IDF 2018 ini diharapkan akan dapat menjadi masukan bagi penyusunan RPJMN 2020-2024," kata Bambang dalam siaran pers, Ahad (25/3).

Beberapa subtema yang diangkat adalah pengembangan pusat pertumbuhan, upaya mengurangi kesenjangan daerah tertinggal dan perbatasan, serta perbaikan pelayanan dasar untuk mengurangi kesenjangan wilayah. Terkait pengembangan pusat pertumbuhan, Bambang menjelaskan, pemerintah telah membangun pusat pertumbuhan di luar Jawa untuk mengurangi ketimpangan antara kawasan barat Indonesia (KBI) dengan kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Forum ini sangat penting untuk mencari upaya-upaya mengoptimalkan peran pusat-pusat pertumbuhan tersebut," ujar dia.

Subtema lainnya yakni upaya mengurangi kesenjangan daerah tertinggal dan perbatasan peu dibahas karena Indonesia masih memiliki 122 kabupaten tertinggal yang sebagian besar tersebar di wilayah timur Indonesia. Dibutuhkan pendekatan yang baik dan inovatif yang disesuaikan dengan karakteristik budaya dan adat masyarakat lokal dalam rangka pemerataan pembangunan.

Melalui IDF 2018, seluruh pemangku kepentingan akan mendiskusikan berbagai tantangan pembangunan wilayah di masa depan. Sekaligus juga menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dalam mencari solusi inovatif atas persoalan ketimpangan wilayah yang sedang dihadapi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement