Ahad 18 Mar 2018 22:36 WIB

Pastikan Korban Skimming, BCA Koordinasi dengan Kepolisian

Meski begitu diperkirakan nasabah yang terkena skimming tidak banyak

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hazliansyah
Tim Gabungan Operasi Sikat Agung Kepolisian Daerah (Polda) Bali berhasil menangkap tiga orang Warga Negara Asing (WNA) asal Turki. Mereka merupakan jaringan pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Bali menggunakan teknik skimming.
Foto: dok. Istimewa
Tim Gabungan Operasi Sikat Agung Kepolisian Daerah (Polda) Bali berhasil menangkap tiga orang Warga Negara Asing (WNA) asal Turki. Mereka merupakan jaringan pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Bali menggunakan teknik skimming.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus berkoordinasi dengan kepolisian. Hal itu untuk memastikan nasabah-nasabah yang terkena pembobolan rekening bermodus penyalinan data atau skimming.

Sebelumnya Polda Metro Jaya menyebutkan sejumlah nasabah dari empat bank besar di Indonesia telah terkena modus skimming. Beberapa di antaranya merupakan nasabah BCA.

Direktur BCA Santoso Liem menegaskan, perseroan akan tetap melindungi hak nasabah.

"Apabila ada keluhan nasabah, mohon menghubungi Halo BCA," ujar Santoso kepada Republika.co.id, Ahad, (18/3).

Meski begitu, ia memperkirakan, nasabah yang terkena skimming tidak banyak. Sebab, BCA langsung melakukan upaya Pin Change bila ada indikasi terjadi skimming.

"Artinya indikasi skimming di lokasi tertentu, kami langsung meminta nasabah mengubah pinnya. Kami juga mengembangkan fraud detection system," tegas Santoso.

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan, nasabah korban skimming akan mendapatkan penggantian dana yang hilang. Penggantian tersebut berasal dari pihak bank masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement