Selasa 13 Mar 2018 16:46 WIB

Pemerintah Cari Gas Impor Murah Buat Pasokan Pertamina

Aljazair memiliki harga gas murah, namun digunakan untuk dalam negeri.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Arcandra tahar - Wamen ESDM
Foto: Republika/ Wihdan
Arcandra tahar - Wamen ESDM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar melakukan perjalanan ke beberapa negara di Amerika dan Eropa untuk mencari pasokan elpiji buat Pertamina. Salah satu negara yang menurut Arcandra menarik dan menawarkan harga elpiji yang murah adalah Aljazair.

Arcandra menjelaskan salah satu perusaahan migas di Aljazair memang mempunyai pasokan gas yang murah. Sempat beredar informasi bahwa harga gas di Aljazair bisa mencapai 1 dolar per mmbtu. Sayangnya, kata Arcandra harga 1 dolar digunakan Aljazair untuk kebutuhan dalam negeri.

"Kalau 1 dolar itu untuk domestik mereka saja. Karena mereka negara sosialis. Tapi perusahaan migas di sana menawarkan harga elpiji bisa murah," ujar Arcandra di Kantor ESDM, Selasa (13/3).

 

Baca juga, Pemerintah tak Mau Impor Gas Hingga Dua Tahun.

 

Arcandra menjelaskan, kunjungannya kepada Pemerintah Aljazair menjadi salah satu langkah agar proses transaksi jual beli gas bisa efisien karena tidak melalui pihak ketiga.  "Skemanya tetap bisnis to bisnis. Tapi G to G nya pemerintah membantu semaksimal mungkin. Agar hubungannya bisa berjalan dengan sebagaimana harapan," ujar Arcandra.

Arcandra menjelaskan, pemerintah mendukung Pertamina untuk bisa berbisnis dengan pihak asing agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.

 

Ia menjelaskan ada beberapa peluang kerja sama gas yang bisa diolah sehingga Pertamina mendapatkan harga yang wajar untuk elpiji. " Kita support Pertamina untuk melakukan bisnis di Aljazair. Ada kemungkinan juga mungkin gak, gas yang saat ini sedang diproduksi juga. Jadi C3 C4 bisa kita ekstrak. Jadi, ini sedang dibicarakan. Jadi gasnya di inject kedalam. Nah kalau bisa yang diinject C1 nya, C3 C4 nya itu nanti jadi Elpiji," ujar Arcandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement